KBRI Evakuasi 120 WNI dan 3 Warga Asing usai Gempa M 7,7 Turki

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara berhasil mengevakuasi 120 warga negara Indonesia (WNI), dua warga Malaysia, dan satu warga Myanmar usai gempa bermagnitudo 7,7 guncang Turki hingga Suriah beberapa hari lalu.

Dalam pernyataan resmi, KBRI Ankara dan tim melakukan empat titik paling terdampak gempa.

“Jumlah yang dievakuasi sebanyak 123 orang dari target semula 104 orang. Termasuk di dalamnya dua warga negara Malaysia dan satu warga negara Myanmar,” demikian pernyataan resmi KBRI Ankara yang diterima wartawan, Rabu (8/2).

Selain itu, KBRI melaporkan satu WNI atas nama Nia Marlinda, anaknya berusia satu tahun, dan suami yang merupakan warga Turki ditemukan meninggal karena tertimbun reruntuhan.

Nia akan dikuburkan di Kahramanmaras pada Rabu (8/1) ini.

“Almarhumah dan keluarga akan dimakamkan hari ini di Kahramanmaras,” lanjut KBRI.

Mereka juga melaporkan telah menemukan tiga WNI yang sempat hilang kontak. Pada Selasa, KBRI menyatakan lima WNI hilang. Namun, Nia, tak termasuk WNI yang hilang kontak.

Sementara itu, untuk dua WNI yang masih hilang tim terus melakukan pencarian.

“Kami masih terus berkomunikasi dengan otoritas setempat dan simpul masyarakat Indonesia untuk mengidentifikasi dua WNI di Diyarbakir yang hingga saat ini masih belum bisa dihubungi,” kata ketua Tim Evakuasi KBRI Ankara ke Diyarbakir, Kombes Budi Wardiman, dalam pernyataan resmi.

Sejauh ini, WNI yang terluka akibat gempa mencapai 10 orang, tiga di antaranya mengalami patah tulang.

Gempa dengan magnitudo 7,7 melanda Turki hingga Suriah pada Senin pagi waktu setempat. Guncangan ini juga terasa sampai negara tetangga, Lebanon.

Imbas bencana itu, total korban tewas dari dua negara mencapai 9.600. Lebih rinci, korban meninggal di Turki mencapai 7.100 jiwa, sementara di Suriah tercatat 2.500.

Para pakar menilai banyak korban berjatuhan lantaran gempa berada di kedalaman yang dangkal, di area penduduk, dan terjadi saat malam hari, ketika orang-orang terlelap.

WNI yang berada di luar negeri bisa melaporkan diri melalui portal peduli WNI secara online di situs www.peduliwni.kemlu.go.id.

Sementara itu, bagi keluarga yang ingin menghubungi kerabat atau rekan di Turki, bisa menghubungi hotline perlindungan WNI di Ankara, yakni +905321352298.

Untuk di Suriah, dapat menghubungi hotline perlindungan WNI di Damaskus, yakni +963954444810.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *