Presiden Jokowi Bertemu Kanselir Jerman Olaf Scholz

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu Kanselir Jerman Olaf Scholz di Guesthouse Lower Saxony, Hannover, Jerman, Minggu (16/4) waktu setempat.

Rombongan kepresidenan tiba sekitar pukul 19.30 waktu setempat.

Kunjungan Jokowi di Jerman untuk menghadiri dan membuka perhelatan Hannover Messe 2023 dan kembali pada 18 April 2023.

Hannover Messe adalah pameran internasional terbesar dunia untuk sektor teknologi industri yang telah telah berjalan selama 74 tahun, di mana Kementerian BUMN dan Kementerian Perindustrian turut menjadi pemrakarsa.

Jokowi juga disambut Presiden Menteri Negara Bagian Lower Saxony Stephan Weil di Hannover.

Usai foto bersama di Guesthouse Lower Saxony, Jokowi dan Scholz menggelar pertemuan tatap muka di lantai satu.

Jokowi kemudian melaksanakan buka puasa ditemani Scholz dan dilanjutkan dengan jamuan makan malam.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan pers menjelaskan saat berbincang dalam pertemuan bersama Scholz, Jokowi menekankan pentingnya mewujudkan hubungan ekonomi yang setara antara Indonesia-Jerman dan Indonesia-Uni Eropa.

“Untuk itu berbagai regulasi Uni Eropa yang menghambat kesejahteraan perlu dibenahi. Bapak Presiden juga meminta dukungan Jerman agar perundingan perjanjian Indonesia-EU CEPA dapat segera dituntaskan,” kata Retno seperti dikutip dari rilis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.

Dalam hal investasi, Retno menyebut bahwa Jokowi menyambut secara baik kolaborasi komite bersama ekonomi dan investasi Indonesia-Jerman. Selain itu Presiden menilai investasi Jerman di Indonesia perlu difokuskan pada sektor prioritas.

“Investasi Jerman di Indonesia perlu difokuskan pada sektor prioritas seperti industri yang berorientasi ekspor, energi terbarukan, dan hilirisasi,” ucap Retno.

Menurut Menlu, Kepala Negara menekankan pentingnya investasi dan alih teknologi Jerman guna mendukung transisi energi di Indonesia.

“Dalam diskusi tadi juga dibahas mengenai implementasi dari The Just Energy Tansition Partnership,” sambungnya.

Retno juga menyebut bahwa terdapat sejumlah hasil dalam kunjungan Presiden kali ini, yakni dalam kaitannya hubungan antara pemerintah (G to G) dan hubungan antara bisnis (B to B).

“Untuk G to G telah dilakukan penandatanganan dua kesepakatan antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Jerman yaitu pertama Joint Declaration of Intent on Join Economic and Investment Commitee mengenai pembentukan forum gabungan sektor pemerintah dan swasta untuk membahas peningkatan kerja sama ekonomi dan investasi,” tutur Retno.

Lebih lanjut, Retno menyebut bahwa hasil lainnya dari kunjungan Presiden kali ini adalah Joint Declaration of Intent in The Feed of Digitalization antara Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Kementerian Digital dan Transformasi Jerman untuk mendukung pengembangan transformasi digital.

Sementara itu, dalam kerja sama business to business, Menlu menyampaikan sudah terbentuk sebanyak 18 kesepakatan yang memiliki nilai kurang lebih Rp27,9 triliun.

“Yaitu di sektor sustainibility dan transisi energi, investasi, inovasi start up, dan making Indonesia 4.0,” sambungnya.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Suara.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *