China Perketat Aturan Bayaran Artis Tampil di TV

Otoritas pengatur televisi China memperketat aturan mengenai batasan gaji untuk para artis. Pengetatan dilakukan sebab bayaran aktor dan aktris setinggi langit mengambil mayoritas biaya produksi dan memengaruhi kualitas.

Pada awal pekan lalu, seperti diberitakan South China Morning Post beberapa waktu lalu, Administrasi Radio dan Televisi Nasional merilis cetak biru untuk produksi TV lima tahun mendatang, termasuk penetapan batas gaji aktor.

Dalam rancangan tersebut, gaji aktor dibatasi 40 persen dari total anggaran produksi. Terlebih untuk aktor papan atas, pendapatannya dibatasi tidak boleh melebihi 70 persen dari pendapatan semua aktor.

Rancangan tersebut menjadi salah satu hal yang paling cari di media sosial. Klausul batas pembayaran aktor dan aktris itu telah dilihat lebih dari 200 juta kali di Weibo pada Selasa (15/2).

Banyak masyarakat China emosi dalam beberapa tahun ini setelah mengetahui jumlah bayaran aktor atau aktris untuk tampil dalam serial televisi lokal.

Salah satunya adalah ketika mengetahui bayaran Zheng Shuang (Meteor Shower, Love O2O) menerima 160 juta yuan China atau sekitar Rp360,2 miliar (1 yuan= Rp2.251,46) untuk tampil 77 hari dalam satu acara televisi.

Tidak jelas total biaya acara TV itu, tetapi pembayaran besar Zheng membuat marah publik. Otoritas nasional segera memerintahkan cabangnya di Beijing untuk menyelidiki hal itu.

Penyelidikan dilakukan atas dugaan tim produksi TV yang mempekerjakan Zheng telah melanggar persyaratan proporsi biaya.

Ketentuan batasan pembayaran aktor dan aktris sesungguhnya sudah diatur sejak 2017. Namun, aturan tersebut diterapkan secara longgar.

Penghasilan aktor yang berlebihan telah menjadi fenomena di China daratan (mainland) selama satu dekade terakhir. Hal itu juga disoroti pakar media dan industri karena secara signifikan memengaruhi kualitas produksi TV.

Salah satunya adalah Ruyi’s Royal Love in the Palace (2018) yang menampilkan aktris mainland Zhou Xun dan aktor Taiwan Huo Jianhua atau Wallace Huo Chien-hwa.

Pasangan tersebut dibayar masing-masing 50 juta yuan sekitar Rp112,5 miliar (1 yuan= Rp2.251,34) dari total biaya produksi 300 juta yuan atau sekitar Rp675,4 miliar.

Gaji aktor dapat mencapai 50 hingga 80 persen dari biaya acara TV di China daratan. Angka itu jauh lebih tingga dibandingkan dengan Korea Selatan dan Hollywood yang sekitar 20-30 persen, berdasarkan data penyiar negara CCTV pada 2016.

“Apa akibat dari bayaran besar untuk aktor? Itu karena mereka telah menempati sebagian besar sumber daya produksi,” kata Zeng Qingrui, seorang profesor dari Universitas Komunikasi China.

Selain mengatur batasan pembayaran aktor dan aktris, otoritas juga menyoroti para bintang dan agensi yang dengan sengaja menghindari pajak atau menandatangani kontrak ganda. Kedua hal itu disebut menjadi taktik umum yang dikenal sebagai Kontrak Yin Yang.

Tipuan tersebut seperti memiliki satu kontrak rahasia yang menunjukkan bayaran aktor sesungguhnya dalam sebuah proyek. Sedangkan kontrak lainnya yang diungkap kepada otoritas pajak menunjukkan bayaran lebih rendah.

Otoritas China mengatakna pihak-pihak yang melakukan hal tersebut akan dikenakan hukuman di seluruh industri, termasuk larangan tampil.

Hal itu telah disampaikan September 2021 atau setelah aktris top China Zheng Shuang didenda 299 juta yuan pada pekan lalu atas tuduhan penghindaran pajak. Hal itu disebut-sebut menjadi peringatan kepada artis untuk menjadi panutan yang baik.

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *