The Fed Kayanya Ga Main-main, Tapering Segera Mulai

Bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) diperkirakan akan mengumumkan perubahan kebijakan dramatis yang akan membuka jalan bagi kenaikan suku bunga pertama tahun depan, Rabu (15/12/2021) waktu setempat atau Kamis (16/12/2021) waktu RI.

Mengutip CNBC International, The Fed kemungkinan akan mempercepat tapering (pengurangan nilai program pembelian asset (quantitative easing/QE)) yang mengurangi stimulus moneter.

The Fed diperkirakan meningkatkan tapering hingga menjadi US$ 30 miliar per bulan, sehingga QE akan menjadi nol dalam waktu 4 sampai 5 bulan. Setelah QE selesai, maka langkah selanjutnya adanya menaikkan suku bunga.

Bukan Hanna itu, The Fed kemungkinan juga akan memberikan deskripsi baru tentang bagaimana bank sentral itu memandang kenaikan inflasi AS yang signifikan, dan tak lagi memandangnya sebagai “hal sementara”.

Kenaikan harga di AS akan dilihat sebagai ancaman yang lebih besar bagi perekonomian. Di mana sebelumnya inflasi AS di November mencatat rekor 6,8%.

“Saya pikir mereka dapat menaikkan suku bunga pada tahun 2022,” kata Rick Rieder, kepala investasi pendapatan tetap global di BlackRock.

“Saya pikir data akan menentukan kapan mereka mulai. Saya tidak berpikir The Fed memiliki gagasan bahwa mereka harus memulai pada kuartal tertentu,” katanya lagi.

Dia mengatakan The Fed bisa menaikkan dua kali pada 2022. Dilanjutkan tiga hingga empat kali pada 2023.

Survei yang dilakukan Reuters menunjukkan mayoritas ekonom memperkirakan suku bunga akan dinaikkan pada kuartal III-2022, tetapi ada beberapa yang melihat kenaikan di kuartal I-2022 yang artinya dalam 3 bulan ke depan.

Survei tersebut dilakukan pada 3 sampai 8 Desember, dan menunjukkan The Fed diperkirakan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 0,25% – 0,5% di kuartal III-2022. Kemudian, akan ada 3 kali kenaikan lagi, yakni di kuartal IV-2022, serta kuartal I dan II-2023.

Suku bunga The Fed (Fed Funds Rate/FFR) akan berada di 1,25% – 1,5% pada akhir 2023.

Skenario kenaikan suku bunga dua hingga tiga kali di tahun depan memang sudah diantisipasi pelaku pasar yang terlihat di perangkat FedWatch milik CME Group.

Tetapi, ceritanya tentu akan berbeda jika The Fed menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. Hasil survei Reuters menunjukkan sebanyak 16 orang ekonom melihat kenaikan suku bunga pertama akan dilakukan pada kuartal II-2022, sementara 5 ekonom memperkirakan kenaikan di kuartal I-2022.

Sebagai perbandingan, survei yang sama dilakukan satu bulan sebelumnya menunjukkan hanya 5 ekonom yang melihat suku bunga dinaikkan di kuartal II-2022, dan satu orang saja yang melihat kenaikan sekitar Januari-Maret 2022.

 

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Bisnis.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *