Badan Pangan soal Harga Telur Naik: Agar Peternak Bisa Lanjut Produksi

Badan Pangan Nasional (Bapanas) angkat suara soal lonjakan harga telur beberapa waktu terakhir.

“Harga telur memang kita jaga di tingkat peternak agar peternak dapat melanjutkan produksi dan meningkatkan produktivitasnya,” kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi kepada CNNIndonesia.com, Senin (15/5).

Meski begitu, Arief menyebut pemerintah sedang mengupayakan stabilitas harga. Ia menegaskan Bapanas ingin harga telur wajar di tingkat peternak, pedagang, dan konsumen.

Sembari menggarap stabilisasi harga telur, Arief mengatakan Bapanas membagikan bantuan sosial (bansos) telur kepada 2,4 juta keluarga rentan stunting (KRS) di 7 provinsi. Bansos berisi telur ayam 1 pack dan 1 ekor ayam tersebut digarap bersama ID Food selaku holding BUMN pangan.

“Ini semacam closed loop yang dibuat dari hulu melibatkan peternak mandiri untuk dapat berkontribusi dalam menurunkan stunting dengan pemberian sumber pangan protein ke masyarakat. Menggunakan data by name dan by address dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN),” jelasnya.

Arief mengatakan program bansos ini berlangsung selama tiga bulan, dimulai sejak April hingga Juni 2023.

Terlepas dari itu, harga telur di pasar memang meroket belakangan ini. Mengutip hargapangan.id, harga telur naik dari Rp30.250 per kg pada awal pekan lalu ke Rp31.150 per kg per hari ini.

Bahkan, telur ayam di Papua Barat menembus Rp38.700 per kg. Harga tersebut menjadi yang termahal di Indonesia untuk sekarang.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Kompas Money

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *