Harga Minyak Cenderung Mendatar Pekan Lalu, Brent Masih di Atas US$80

Harga minyak mentah dunia bergerak mendatar sepanjang pekan lalu. Harga mendapat dorongan dari prospek ekspor minyak Rusia yang lebih rendah. Di sisi lain, harga menghadapi tekanan dari meningkatnya persediaan minyak AS dan kekhawatiran akan ekonomi global.

Dilansir Reuters, Sabtu (25/2), harga minyak mentah Brent ditutup US$83,16 per barel atau naik 1,2 persen dari sehari sebelumnya pada akhir perdagangan pekan lalu.

Penguatan juga terjadi pada harga minyak West Texas Intermediate (WTI) AS sebesar 1,2 persen ke US$76,32 per barel.

Kedua harga acuan harga sedikit berubah dari pekan lalu di mana harga Brent ditutup US$84,18 per barel dan WTI US$77,52 per barel.

Harga Brent dan WTI sempat melonjak 2 persen pada sesi perdagangan sebelumnya usai Rusia berencana memangkas ekspor minyak hingga 25 persen dari pelabuhan bagian baratnya, yang melampaui rencana pemangkasan awal yakni sebesar 500 ribu barel per hari.

Kendati demikian pasar mendapat pasokan yang cukup mengingat persediaan minyak AS berada di level tertinggi sejak Mei 2027.

Sebagai indikator pasokan mendatang, jumlah rig di AS turun tujuh menjadi 600 pekan lalu. Selain itu, minyak dan produk kilang Rusia yang terakumulasi di tanker di laut juga mengindikasikan kenaikan pasokan.

Dalam catatannya, JP Morgan memperkirakan harga minyak dalam jangka pendek akan mengarah turun ke US$70 per barel. Namun, bank tersebut juga memprediksi OPEC akan memangkas produksinya untuk menahan penurunan harga.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *