Harga Minyak Brent Menguat di Tengah Optimisme Kenaikan Permintaan

Harga minyak mentah Brent menanjak pada akhir perdagangan Senin (23/1), waktu Amerika Serikat (AS). Penguatan terjadi di tengah optimisme pemulihan permintaan importir minyak utama China usai penguncian pandemi berakhir.

Dilansir dari Antara, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret naik 56 sen menjadi US$88,19 per barel.

Sementara, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 2 sen menjadi US$81,62 per barel, setelah sempat menyentuh harga puncak sesi US$82,64 per barel.

Analis Price Futures Group Phil Flynn menilai harga turun lantaran aksi ambil untung investor.

Namun, direktur konsultan energi Trifecta Sukrit Vijayakar menilai pasar akan tetap mempertahankan posisi belijika pertumbuhan China berlanjut.

Harga minyak mentah di sebagian besar pasar fisik dunia reli sejak awal tahun usai melihat sinyal peningkatan permintaan dari China di tengah kekhawatiran pengetatan pasokan lantaran sanksi Rusia.

Analis OANDA Craig Erlam memperkirakan Brent bergerak kembali ke kisaran US$90 hingga US$100 per barel mengingat pasar semakin ketat.

Koalisi Uni Eropa dan Kelompok Tujuh (G7) rencananya akan membatasi harga produk olahan Rusia mulai 5 Februari. Wacana itu menambah panjang sanksi terhadap Rusia atas invansi ke Ukraina.

Uni Eropa sebelumnya membatasi harga minyak mentah Rusia yang sejak Desember dan menerapkan embargo atas impor minyak mentah Rusia melalui laut.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Ekonomi Bisnis

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *