BoJ Tarik Kembali Pendanaan Pandemi Covid-19, Suku Bunga Tak Berubah

Bank of Japan (BoJ) menarik kembali pendanaan pandemi darurat tetapi mempertahankan kebijakan ultra-longgar dan memperpanjang bantuan keuangan untuk perusahaan kecil. Upaya tersebut memperkuat ekspektasi bahwa BoJ akan tetap menjadi salah satu bank sentral paling dovish di masa mendatang.

Mengutip Channel News Asia, Senin, 20 Desember 2021, Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda mengatakan biaya pinjaman akan tetap rendah di Jepang, bahkan ketika bank sentral lainnya menaikkan suku bunga. Ia menekankan ditariknya dana darurat sama sekali bukan awal dari penarikan penuh stimulus moneter.

Keputusan BoJ, didukung oleh optimisme hati-hati bahwa kerusakan ekonomi yang ditimbulkan oleh krisis virus korona secara bertahap pulih, terjadi beberapa jam setelah Inggris menjadi ekonomi G7 pertama yang menaikkan suku bunga sejak awal pandemi.

Federal Reserve dan bank sentral Eropa juga bergerak untuk mengurangi stimulus era krisis, meskipun pada tingkat yang berbeda-beda karena mencerminkan pandangan mereka yang berbeda -serta ketidakpastian- tentang lonjakan inflasi global.

Kekhawatiran atas penyebaran cepat varian Omicron dari virus korona baru-baru ini juga memperumit tantangan bagi para pembuat kebijakan, yang rencana moneternya untuk kebangkitan ekonomi pascapandemi telah terganggu.

“Gambaran yang lebih besar adalah bahwa dalam seminggu di mana Fed mengisyaratkan beberapa kenaikan suku bunga tahun depan dan Norges Bank dan Bank of England menaikkan suku bunga, BoJ terdengar sangat dovish,” kata Ekonom Senior Capital Economics di Jepang Marcel Thieliant.

“Hasilnya adalah Bank of Japan akan tetap berada di antara beberapa bank sentral yang tidak akan memperketat kebijakan di masa mendatang,” tambahnya.

Mempertahankan target suku bunga

Dalam keputusan yang sudah diperkirakan secara luas, BoJ mempertahankan suku bunga jangka pendek di minus 0,1 persen dan untuk imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun sekitar nol persen. BoJ juga memperpanjang enam bulan tenggat waktu Maret 2022 untuk skema pinjaman bantuan pandemi dengan penyesuaian kondisi.

Hal itu untuk memastikan bank komersial terus menyalurkan dana ke perusahaan kecil. Kuroda mengatakan akan memakan waktu sekitar lima tahun bagi kepemilikan BoJ atas utang perusahaan bisa kembali ke tingkat pra-pandemi.

“Inflasi Jepang tertahan di sekitar nol persen dan tetap jauh di bawah target dua persen kami. Pencapaian target kami akan menunggu beberapa saat. Itu berarti penting bagi kita untuk dengan sabar mempertahankan stimulus moneter besar-besaran,” pungkasnya.

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *