Ada PPKM Level 4, Tapi Kurs Dolar Singapura Jeblok 1% di Juli

Nilai tukar dolar Singapura jeblok nyaris 1% sepanjang bulan Juli melawan rupiah, padahal Indonesia sedang melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang kemudian berubah menjadi PPKM level 3 dan 4.

Dengan pelemahan tersebut, dolar Singapura kini sudah melemah 3 bulan beruntun melawan rupiah.

Melansir data Refinitiv, sepanjang bulan Juli dolar Singapura melemah 0,93% ke Rp 10.672,37/SG$. Sebelumnya bahkan sempat menyentuh level Rp 10.597,98/SG$ yang merupakan level terendah dalam 5 bulan terakhir. Sementara itu dalam 2 bulan sebelumnya, dolar Singapura melemah masing-masing 0,28% dan 0,48%.

Indonesia menerapkan PPKM darurat yang berganti nama menjadi PPKM level 3 dan 4 sejak 3 Juli lalu, hingga hari ini guna meredam penyebaran virus corona. Belum ada pengumuman resmi dari pemerintah apakah PPKM level 4 akan diperpanjang lagi dengan beberapa pelonggaran lebih lanjut atau tanpa pelonggaran lagi.

Artinya nyaris sepanjang bulan Juli aktivitas masyarakat sangat dibatasi. Meski demikian, rupiah nyatanya tetap perkasa.

Ternyata tidak hanya Indonesia, Singapura juga mengetatkan pembatasan sosial yang dimulai pada 22 Juli hingga 18 Agustus mendatang. Negeri Merlion juga menghadapi kenaikan kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19).

“Ini (lonjakan kasus Covid-19) sangat mengkhawatirkan, sebab dapat berdampak kepada seluruh masyarakat kita,” tulis Kementerian Kesehatan Singapura yang dikutip CNBC International, Selasa (20/7/2021).

Saat sama-sama menghadapi kenaikan kasus Covid-19, ternyata sentimen pelaku pasar terhadap rupiah lebih bagus ketimbang dolar Singapura. Hal tersebut tercermin dari survei 2 mingguan yang dilakukan Reuters terhadap 9 mata uang utama Asia, selain yen Jepang.

Survei tersebut menunjukkan posisi yang diambil para pelaku pasar terhadap mata uang Asia melawan dolar AS.

Survei tersebut menggunakan skala -3 sampai 3, angka negatif berarti pelaku pasar mengambil posisi beli (long) mata uang Asia dan jual (short) dolar AS. Semakin mendekati -3 artinya posisi long yang diambil semakin besar.

Sementara angka positif berarti short mata uang Asia dan long dolar AS, dan semakin mendekati angka 3, semakin besar posisi short mata uang Asia.

Dalam 2 survei di bulan Juli, sentimen terhadap rupiah lebih baik ketimbang dolar Singapura. Pada survei yang dirilis 15 Juli lalu, angka untuk rupiah 0,23 lebih rendah dari dolar Singapura 0,53.

Pada survei terbaru yang dirilis 29 Juli posisi short keduanya sama-sama mengalami kenaikan, tetapi lagi-lagi dolar Singapura lebih tinggi yakni 0,71, sementara rupiah 0,27.

Memang posisi tersebut menunjukkan dolar Singapura melawan dolar AS dan rupiah melawan dolar AS, tetapi secara tidak langsung bisa menunjukkan bagaimana pandangan pelaku pasar terhadap mata uang masing-masing. Pelemahan dolar Singapura melawan rupiah pun sejalan dengan survei tersebut.

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : DDTCNews

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *