Harga Minyak Tahun Lalu Cetak Rekor Kenaikan Tertinggi Sejak 2016

Harga minyak lesu pada akhir perdagangan Jumat (31/12) waktu Amerika Serikat (AS), atau Sabtu (1/1) pagi WIB. Kendati begitu, 2021 ditetapkan untuk tahun yang membukukan kenaikan harga terbesar sejak 2016.

Kenaikan signifikan didorong oleh pemulihan ekonomi global dari kemerosotan pandemi covid-19 dan pemangkasan dari produsen, bahkan ketika infeksi mencapai rekor tertinggi di seluruh dunia.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk pengiriman Februari turun US$1,75 atau 2,2 persen menjadi US$77,78 per barel.

Sementara itu, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari melemah US$1,78 atau 2,31 persen ke level US$75,21 per barel.

Kendati demikian, sepanjang 2021, minyak acuan Brent melonjak 50,5 persen menjadi kenaikan tahunan terbesar sejak 2016.

Sedangkan WTI mencetak rekor kenaikan harga tertinggi sejak 2009, yakni meroket 70 persen. Tak hanya itu, WTI juga mencatatkan kinerja kontrak terbaik sejak 2009.

Kemudian, kedua acuan minyak dunia tersebut mencapai harga puncaknya pada Oktober lalu dengan Brent sempat bertengger di harga US$86,7 per barel dan WTI di harga US$85,41 per barel.

“2021 adalah cerita soal pemulihan dari produk minyak bumi,” tutur John Kilduff, Partner Again Capital Management, dikutip Senin (3/1).

Ia menambahkan bahwa meski tampak terjadi pemulihan yang signifikan dan harga sudah kembali ke level pra-pandemi, pasar belum sepenuhnya keluar dari bayang-bayang pandemi covid-19.

“Kita punya delta, omicron dan penguncian wilayah, serta pengetatan mobilitas, tapi permintaan minyak bertahan cukup kuat,” ujar Craig James, Ekonom dari CommSec.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *