Lonjakan Kasus Covid-19 Masih Bayangi IHSG di Awal Pekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan Senin (25/1) akibat tingginya penambahan kasus positif covid-19 di dalam negeri.

Pada Minggu (24/1), kasus positif virus corona bertambah 11.788 orang. Itu membuat total kasus positif di Indonesia mencapai 989.262 orang.

Dari jumlah tersebut, 798.810 orang dinyatakan sembuh dan 27.835 orang lainnya meninggal dunia.

“Pergerakan masih dibayangi tingginya kasus covid-19 terutama di dalam negeri,” kata Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan dikutip dari riset hariannya, Senin (25/1).

Dengan sentimen itu, dia memproyeksikan indeks saham bergerak di rentang support 6.194-6.250 dan resistance 6.395-6.484.

Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya melihat potensi koreksi hingga pada perdagangan hari ini. Namun, jika aliran modal masuk asing mengalir deras, ia memperkirakan indeks berpeluang menguat.

“Jika support level terdekat dapat dipertahankan di tengah tekanan yang sedang berlangsung maka IHSG hari ini masih berpotensi bergerak menguat terbatas,” jelasnya.

Ia memprediksi IHSG melaju di rentang support 6.260 dan resistance 6.390. Ada pun saham-saham pilihannya yaitu BBCA, INDF, BBRI, GGRM, ASII, JSMR, dam UNVR.

Di sisi lain, saham-saham utama Wall Street ditutup bervariasi pada penutupan pekan lalu, Jumat (22/1). Indeks Dow Jones melemah 0,57 persen ke level 30.996, S&P 500 turun 0,3 persen ke level 3.841, dan Nasdaq Composite naik tipis 0,09 persen menjadi 13.543.

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Okezone

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *