IHSG Tertekan Penantian Suku Bunga di China

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan Selasa (19/1). Kontraksi indeks saham disebabkan pasar menunggu pengumuman kebijakan suku bunga acuan bank sentral China, People’s Bank of China (PBOC).

“Investor akan mencermati hasil keputusan suku bunga People’s Bank of China,” ujar Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan, dalam risetnya.

Saat ini, suku bunga PBOC ditetapkan sebesar 4,35 persen. Belum diketahui kapan otoritas moneter China akan menyelenggarakan pertemuan rutin penetapan suku bunga acuan.

China sendiri baru merilis angka pertumbuhan ekonomi 2020. Tercatat, ekonomi Negeri Tirai Bambu mampu tumbuh 2,3 persen pada 2020 atau di tengah pandemi corona. Namun, angka itu melambat dari posisi tahun sebelumnya yang tumbuh hingga 6 persen.

Kinerja pertumbuhan ekonomi China pada 2020 itu merupakan yang paling lambat dalam empat dekade terakhir.

Selain itu, Dennies memperkirakan tekanan pada indeks saham disebabkan karena faktor teknikal.

IHSG, sambung dia, telah berada pada area jenuh jual (overbought) sehingga mengindikasikan potensi melanjutkan koreksi pada perdagangan sebelumnya.

“Indikator stochastic berada pada area overbought mengindikasikan potensi untuk melanjutkan koreksi,” jelasnya.

Karenanya, ia memperkirakan IHSG melaju di rentang resistance 6.445-6.492 dan support 6.268-6.333.

Ia merekomendasikan sejumlah saham bagi investor, yakni saham PT Astra International Tbk (ASII), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).

Senada, Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan IHSG melemah pada perdagangan hari ini.

Menurutnya, peluang koreksi IHSG masih besar. Namun, kejatuhan itu berhasil ditahan oleh masuknya dana asing dari luar negeri ke pasar Indonesia.

“Di sisi lain arus deras capital inflow mulai kembali sehingga meningkatkan kepercayaan para investor terhadap pasar modal Indonesia,

Ia memprediksi IHSG melaju di rentang support 6.238 dan resistance 6.460.

Di sisi lain, saham-saham utama Wall Street kompak ditutup melemah. Indeks Dow Jones turun 0,57 persen ke level 30.814, S&P 500 berkurang 0,72 persen ke level 3.768, dan Nasdaq Composite terkoreksi 0,87 persen menjadi 12.998.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Investor Daily

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *