Inggris-Uni Eropa Siap Kerja Ekstra Capai Kesepakatan Dagang

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan pembicaraan perdagangan Brexit dengan Inggris akan diperpanjang melampaui tenggat waktu yang sudah ditentukan. Pembicaraan terus dilakukan dengan kedua belah pihak bekerja ekstra guna mencapai kesepakatan.

“Kami pikir saat ini kami (Inggris dan Uni Eropa) bertanggung jawab untuk bekerja ekstra (mencapai kesepakatan terkait Brexit),” kata Leyen, dikutip dari CNBC International, Senin, 14 Desember 2020.

Von der Leyen berbicara dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson melalui telepon pada Minggu sebelum merilis pernyataan bersama. Keduanya sekarang telah mengamanatkan kepada tim negosiasi masing-masing untuk melanjutkan pembicaraan perdagangan Brexit.

Laporan media dari Inggris menunjukkan ada beberapa kemajuan dalam pembicaraan dalam beberapa hari terakhir, meskipun tidak ada terobosan. Adapun Inggris sudah memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa tetapi setuju untuk mempertahankan standar dan peraturan yang sama sampai akhir tahun.

Artinya kedua belah pihak memiliki waktu untuk mengembangkan pengaturan perdagangan baru. Namun, masa transisi ini berakhir dalam waktu kurang dari tiga minggu dan ada kekhawatiran serius bahwa Inggris dan Uni Eropa berpeluang tidak memiliki kesepakatan baru.

Kegagalan mendapatkan kesepakatan dalam beberapa minggu mendatang, yang disebut Brexit tanpa kesepakatan, dapat menaikkan pajak dan biaya bagi eksportir di kedua belah pihak. Negosiasi Brexit sangat sulit karena ini pertama kalinya dalam sejarah Uni Eropa.

Sementara itu, industri jasa keuangan di Inggris terus mengawasi dan mencermati perkembangan pembicaraan kesepakatan perdagangan Brexit antara Inggris dan Uni Eropa. Hasil kesepakatan dinanti-nantikan karena berdampak terhadap aktivitas perekonomian dan bagaimana industri jasa keuangan beroperasi.

Kepala Eksekutif Deutsche Bank Christian Sewing menegaskan Deutsche Bank siap untuk setiap kemungkinan hasil keputusan Brexit ketika pembicaraan terus berlanjut. Perbedaan yang tersisa antara kedua belah pihak berpusat pada hak penangkapan ikan, aturan persaingan, dan tata kelola kesepakatan apapun.

“Sebagai bank, Anda harus membuat rencana secara konservatif. Kami siap untuk tidak ada kesepakatan, dan karena itu tidak mengubah pandangan kami dan tidak mengubah strategi kami. Kami siap untuk setiap hasil,” kata Sewing.

Masa transisi Inggris usai Brexit berakhir pada 31 Desember. Jika tidak ada kesepakatan yang dicapai maka ada skenario Brexit tanpa kesepakatan, perusahaan di kedua sisi Selat Inggris kemungkinan besar akan menghadapi biaya bisnis yang lebih tinggi dan ekspor dapat dikenakan tarif.

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Bisnis.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *