Soal Kelanjutan Liga 1, Persebaya Khawatir Pemain Asing Tak Bisa ke Indonesia

Presiden klub Persebaya Surabaya, Azrul Ananda, khawatir para pemain asingnya tidak bisa kembali ke Indonesia. Seperti diketahui bahwa PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah memutuskan kompetisi Liga 1 musim ini dilanjutkan pada 1 Oktober 2020.

Kendati demikian, Persebaya menilai masih ada beberapa hal yang belum diatur secara detail termasuk soal pemain asing. Mayoritas pemain asing klub Liga 1 saat ini pulang ke negara mereka masing-masing sejak kompetisi ditangguhkan pada pertengahan Maret akibat pandemi virus corona.

Dengan pandemi virus corona yang juga masih melanda banyak negara, Azrul Ananda khawatir pemain asing Persebaya terkendala izin kembali ke Indonesia. Musim ini, Persebaya memiliki empat pemain asing yakni Makan Konate (Mali), David da Silva (Brasil), Aryn Williams (Australia) dan Mahmoud Eid (Swedia/Palestina).

Dari empat pemain asing tersebut, hanya Makan Konate yang masih berada di Indonesia. “Pemain saya misalnya ada yang di Brasil, sedangkan situasi di sana kami tahu juga sangat berat. Apakah dia bisa ke sini?” kata Azrul Ananda yang dikutip dari Tribun Jatim. “Jangan-jangan nanti (pandemi belum selesai) ada aturan orang dari Brasil tidak boleh ke sini (Indonesia),” ujarnya.

“Kami juga ada pemain dari Australia yang sangat disiplin dan ketat dalam menyikapi Covid-19. Jangan-jangan pemain kami itu tidak bisa ke Indonesia,” tuturnya lagi. Kekhawatiran Azrul Ananda soal para pemain asingnya itu bukan tanpa alasan, terkhusus bagi Aryn Williams.

Sebab, sejak kompetisi ditangguhkan, Pemerintah Australia meminta langsung pada Persebaya untuk memulangkan warga negaranya tersebut karena alasan keamanan. “Kemarin saja Pemerintah Australia yang menghubungi kami agar pemainnya dibolehkan pulang lebih cepat demi keamanan,” katanya.

“Jadi terlalu banyak faktor-faktor yang mengancam kalau nanti (kompetisi) jalan. Banyak kemungkinan ada gangguan-gangguan, itu yang dikhawatirkan,” ucap Azrul Ananda mengakhiri.

 

 

Sumber : kompas.com
Gambar : kompas.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *