Semi Lockdown, Dolar Singapura Malah Menguat ke Rp 11.422/SG$

Nilai tukar dolar Singapura menguat melawan rupiah pada perdagangan Senin (6/4/2020) meski Pemerintah Negeri Merlion mengumumkan “semi lockdown” pada pekan lalu.

Pada pukul 9:15 WIB, SG$ 1 setara dengan Rp 11.422,02, dolar Singapura menguat 0,21% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Posisi dolar Singapura saat ini masih di dekat rekor termahal sepanjang sejarah Rp 11.574,53/SG$ yang dicapai pada Kamis (2/4/2020) lalu.

Gelombang kedua penyebaran pandemi virus corona (COVID-19) membuat pemerintah Singapura mengambil tindakan tegas.

Dalam pernyataan resmi Jumat (3/4/2020), Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengaku akan mulai mengambil langkah tegas. Ia menyebut pemerintah akan melakukan upaya “circuit breaker” baru guna memutus rantai penyebaran pandemi.

Berdasarkan data Johns Hopkins CSSE, hingga saat ini sudah ada 1.309 kasus COVID-19 di Singapura, dengan 6 orang meninggal dunia, dan 320 orang sembuh.

“Melihat tren saya khawatir, kecuali kita mengambil langkah lebih lanjut, keadaan akan menjadi lebih buruk,” katanya dalam pidato kenegaraan, dikutip dari Channel News Asia.

Singapura mengambil kebijakan “semi lockdown” selama satu bulan ke depan. Tempat kerja akan ditutup mulai 7 April sedangkan sekolah juga akan ditiadakan mulai 8 April 2020. Hanya layanan penting seperti pasar, supermarket, klinik, rumah sakit, transportasi dan perbankan yang diperbolehkan buka.

Selain itu, restoran hanya melayani take away, dan warga juga diminta tidak mengunjungi keluarga yang berlainan rumah.

Jumlah kasus COVID-19 di Singapura lebih sedikit dibandingkan di Indonesia. Hingga Minggu kemarin, dilaporkan sebanyak 2.273 orang positif COVID-19, dengan 198 meninggal dunia, dan 164 dinyatakan sembuh.

Di tengah pandemi COVID-19, pelaku pasar dikatakan akan memilih mata uang dimana negaranya bertindak cepat guna meredam COVID-19.

“Kemerosotan ekonomi terjadi dimana-mana saat ini, jadi sejauh itu, kita akan melihat perdagangan berdasarkan perbedaan penanganan virus corona ketimbang perbedaan yield” kata Stephen Innes, kepala strategi pasar global di AxuCorp.

“Investor saat ini membeli mata uang negara yang mampu mengatasi virus corona lebih cepat dengan berbagai langkah yang diambil untuk menghentikan penyebarannya” tambah Innes.

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : CNBC Indonesia

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *