Rumitnya Hubungan AS-China Buat Harga Emas Galau

Harga emas global melemah tipis pagi ini di tengah hubungan Amerika Serikat dan China yang dikabarkan kembali retak. Harga logam mulia ini memang tak banyak bergerak akhir-akhir ini.

Pagi ini, Jumat (29/11/2019) pukul 09.10 WIB harga emas spot terkoreksi tipis 0,07% ke level US$ 1.457,09/troy ons.

Pada Rabu (27/11/2019), Presiden AS Donald Trump resmi menandatangani UU penegakan hak asasi manusia dan demokrasi Hong Kong yang sebelumnya telah disetujui oleh Kongres AS. Trump menegaskan bahwa penandatanganan tersebut dilakukan demi kebaikan bersama

“Saya menandatangani UU ini sebagai bentuk rasa hormat saya terhadap Presiden Xi (Jinping), China dan rakyat Hong Kong” kata Trump dalam sebuah keterangan resmi yang dirilis Gedung Putih, mengutip Reuters.

Namun sikap Trump tersebut membuat Beijing berang. China menuding bahwa langkah yang dilakukan Trump merupakan bentuk intervensi terhadap urusan dalam negeri China. Bahkan Beijing juga menuding langkah tersebut merupakan pelanggaran hukum internasional.

“Pemerintah China akan membalas jika AS terus melakukan hal semacam ini. AS adalah pihak yang harus bertanggung jawab,” tegas pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri China, seperti diberitakan Reuters.

Beberapa pengamat melihat keputusan tersebut akan membuat hubungan keduanya yang baru-baru ini umbar kemesraan kembali retak. Langkah tersebut dinilai akan mempersulit pembicaraan dagang yang sudah dilakukan.

“Sepertinya tidak akan mudah untuk mencapai konsensus, jadi sekarang, mencapai kesepakatan Fase I bisa sulit,” kata Stephen Chiu seorang analis Bloomberg Intelligence memperingatkan, sebagaimana dilansir dari The Independence.

Menurut mantan duta besar Amerika untuk China, hubungan AS-China akan diujung tanduk.

“Saya kira UU ini tidak akan membantu para pemrotes mencapai tujuan mereka. Kedua, ini berdampak pada hubungan AS-China. Saya pikir ini akan memperburuk hubungan,” kata Max Baucus, yang pernah ditunjuk sebagai duta besar oleh Presiden Barack Obama sebagaimana dikutip dari CNBC International.

“Langkah ini juga akan menyebabkan lebih banyak ketidakpastian mengenai perjanjian perdagangan yang sedang diupayakan.”

Kedua negara yang terlibat konflik tentu memiliki tujuan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonominya. Trump punya keinginan untuk membawa ekonomi AS kembali tumbuh 3% begitu juga dengan Xi Jinping yang juga tentu punya ambisi untuk mengembalikan ekonomi negeri Panda untuk kembali tumbuh dobel digit.

Emas sebagai aset minim risiko banyak diburu ketika kondisi ekonomi dan politik global tidak kondusif seperti sekarang ini. Jika pasar bersikap reaktif tentang kabar ini, harga emas bisa sewaktu-waktu untuk kembali naik.

Ke depan sentimen ini masih akan terus menggerakkan harga emas. Walau pagi ini harga emas melemah tipis, tak menutup kemungkinan harga emas untuk naik jika pasar kembali merespon reaktif kabar ini. Saat ini investor sedang menimbang berbagai kemungkinan yang terjadi dalam hubungan AS-China yang rumit sehingga harga emas tak banyak bergerak.

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Tribunnews.com

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *