Fed Tetap Pertahankan Suku Bunga Acuan

Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya di level 2%-2,25%, Kamis (8/11/2018).

Pasar telah memperkirakan keputusan Federal Open Market Committee (FOMC) ini dan memproyeksikan The Fed mungkin akan menaikkan bunga acuannya satu kali lagi di Desember. Dengan demikian, akan ada empat kali kenaikan suku bunga AS dalam satu tahun ini.

FOMC dalam pernyataannya menyebutkan angka pengangguran yang telah turun sejak pertemuan terakhir mereka di September. Departemen Tenaga Kerja AS pekan lalu melaporkan level pengangguran ada di 3,7% atau terendah sejak Desember 1969, CNBC International melaporkan.

Komite menegaskan kembali keyakinannya bahwa kegiatan ekonomi telah meningkat dengan kuat. Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) AS ada di rata-rata 3,3% sepanjang tiga kuartal pertama tahun ini dan diperkirakan akan ada di kisaran 3% di kuartal terakhir.

“Kita seharusnya tidak terkejut dengan apa yang disampaikan (The Fed) karena sebenarnya itu hanyalah rangkuman dari data-data ekonomi terakhir,” kata ekonom Bank of America Merrill Lynch Michelle Meyer.

“Yang menarik adalah tidak ada pembahasan mengenai data perumahan yang melambat. Lebih-lebih, tidak ada pembahasan mengenai aksi jual di pasar saham pada Oktober lalu yang mengimplikasikan bahwa pejabat The Fed secara umum ingin mengabaikan ini,” tambahnya.

Pasar telah bergejolak setelah Gubernur The Fed Jerome Powell mengeluarkan pernyataan yang ditanggapi Wall Street sebagai stance hawkish bank sentral terkait kenaikan suku bunga.

“Suku bunga masih akomodatif namun kami secara bertahap menggerakkannya ke arah yang lebih netral,” kata Powell dalam wawancara dengan PBS. “Kita mungkin akan melampaui netral namun kita masih jauh dari netral saat ini, mungkin.”

FOMC dalam pertemuan September mereka memilih untuk menghilangkan kata akomodatif dalam penjelasan mengenai arah kebijakan moneternya.

Bank sentral AS telah delapan kali menaikkan bunga acuannya sejak Desember 2015.

Pasar kini mengalihkan perhatiannya ke proyeksi kenaikan di Desember tahun ini. Para pelaku pasar di pasar futures fed funds mengimplikasikan sekitar 93% kemungkinan kenaikan bunga acuan di Desember.

Sementara itu, The Fed dan pasar berbeda pendapat soal jumlah kenaikan suku bunga di 2019.

Pejabat The Fed di pertemuan September mengindikasikan tiga kali peningkatan tahun depan sementara pasar saat ini masih mem-price in dua kali kenaikan. The Fed juga memproyeksikan satu kali lagi kenaikan di 2020 yang juga belum diperhitungkan pasar.

Perbedaan ini cukup signifikan sebab pertemuan The Fed pekan ini adalah kali terakhir Powell tidak mengadakan konferensi pers. The Fed biasanya tidak menaikkan bunga acuannya dalam pertemuan yang tidak diikuti konferensi pers.

Sementara itu, mulai Januari tahun depan Powell akan mengadakan konferensi pers setelah semua pertemuan yang dijadwalkan sebanyak delapan kali tiap tahun. Ini membuat setiap rapat menjadi hidup dalam hal kemungkinan pergerakan suku bunga ke atas maupun ke bawah.

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : BBC.com

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

 

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *