Waspada Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Perairan RI 11-12 Oktober

Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini waspada gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 11 hingga 12 Oktober 2023.

BMKG mengemukakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari selatan-barat dengan kecepatan angin berkisar 4-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan 10-25 knot.

“Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda bagian selatan, Selat Makassar bagian selatan dan perairan Bitung-Likupang,” tulis BMKG lewat keterangan tertulis, Rabu (11/10).

Kondisi itu menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh-Kep. Mentawai, Samudera Hindia Barat Aceh-Kep. Nias. perairan P. Enggano-Bengkulu, hingga perairan barat Lampung.

Selain itu gelombang tinggi juga berpeluang terjadi di Selat Sunda bagian barat dan selatan, Teluk Lampung bagian selatan, perairan selatan Jawa Barat-P. Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas-Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, perairan Kupang-P. Rote.

Kemudian gelombang tinggi juga akan terjadi di Samudera Hindia Selatan Jawa Barat-NTT, Laut Jawa bagian timur, Selat Makassar bagian selatan, perairan Kep. Selayar, Laut Flores bagian timur, perairan Kep. Wakatobi, perairan selatan Banggai-Kep. Sula hingga perairan selatan Sulawesi Utara.

Selain itu juga berpeluang terjadi di perairan Bitung-Kep. Sitaro. perairan Kep. Sangihe-Kep. Talaud, Laut Maluku, perairan P. Buru, Laut Banda, perairan Kep. Tanimbar, perairan Kep. Kai-Kep. Aru, Laut Arafuru, perairan barat Kep. Halmahera, Laut Halmahera, Samudera Pasifik Utara Halmahera-Papua.

Untuk gelombang lebih tinggi di kisaran 2,5-4 meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia Barat Kep. Mentawai-Lampung, Samudera Hindia Selatan Banten, perairan selatan Banten.

Adanya potensi gelombang tinggi itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat, khususnya nelayan untuk memerhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran seperti dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m) dan kapal tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m).

“Kemudian, kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m). Dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter),” demikian BMKG.

 

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Suara Surabaya

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *