Pasokan AS Turun, Harga Minyak Dunia Siap Lepas Landas

Harga minyak mentah dunia di buka menguat pada pembukaan perdagangan Kamis (31/8/2023) karena data menunjukkan pasokan minyak telah menurun.

Harga minyak mentah WTI di buka menguat 0,09% ke posisi US$81,70 per barel, begitu juga harga minyak mentah brent di buka naik 0,16% ke posisi US$86 per barel.

Pada perdagangan Rabu (30/8/2023), minyak WTI ditutup melesat 0,58% ke posisi US$81,63 per barel, begitu juga minyak brent ditutup terapresiasi 0,43% ke posisi US$85,86 per barel.

Harga minyak naik pada hari Rabu setelah data pemerintah AS menunjukkan pasokan minyak mentah lebih sedikit dari perkiraan, sementara kekhawatiran terhadap perekonomian Tiongkok masih membatasi kenaikan.

Pada hari Selasa, kedua benchmark minyak juga menguat lebih dari satu dolar karena melemahnya dolar AS setelah data pekerjaan yang lemah mengurangi kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Persediaan minyak mentah AS turun 10,6 juta barel pada minggu lalu menjadi 422,9 juta barel, menurut data Badan Informasi Energi (EIA) pada hari Rabu. Sedangkan pasokan produk bensin motor berada disekitar 9,1 juta barel per hari.

Selain itu, investor terus memantau Badai Idalia sebagai badai Kategori 3 yang terjadi pada Rabu pagi di wilayah Florida di mana garis utaranya melengkung ke semenanjung. Pada tengah hari, badai tersebut mendekati tenggara Georgia sebagai badai Kategori 1.

Di tempat lain, para analis memperkirakan Arab Saudi, eksportir minyak terbesar di dunia, akan memperpanjang pengurangan produksi secara sukarela hingga bulan Oktober mendatang, sehingga menjaga pasokan minyak tetap terbatas.

Berdasarkan ekspektasi tersebut, sumber penyulingan yang disurvei oleh Reuters memperkirakan bahwa harga jual resmi Arab Saudi untuk semua jenis minyak mentah yang dijual ke Asia pada bulan Oktober akan dinaikkan ke level tertinggi tahun ini.

Sementara itu, militer mengambil alih kekuasaan di Gabon pada hari Rabu, yang dapat mengurangi pasokan minyak mentah negara tersebut dan semakin memperketat pasar. Gabon mengekspor rata-rata bulanan sebesar 160.000 barel per hari ke Asia dari Mei hingga Juli, menurut data pelacakan kapal Kpler.

Namun, kenaikan harga minyak masih dibatasi oleh kekhawatiran atas situasi ekonomi yang beragam di Tiongkok, importir minyak terbesar di dunia.

Pabrik penyulingan Tiongkok siap untuk meningkatkan ekspor solar pada bulan September hingga lebih dari 1 juta metrik ton, yang diperoleh dari keuntungan-keuntungan dari penjualan di luar negeri.

Harapan para pelaku pasar permintaan minyak dari Tiongkok dapat terus meningkat. Saat ini pasar masih khawatir mengenai lemahnya permintaan minyak dari negeri tirai bambu tersebut. Hal ini dapat membatasi kenaikan harga minyak untuk melanjutkan kenaikan ke level US$90 per barel.

 

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Pasadana

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *