RI Jadi Tuan Rumah ASEAN Ministerial Meeting, Menlu AS-Rusia Hadir

Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan ASEAN Foreign Ministers’ Meeting/Post Ministerial Conference (AMM/PMC) pada 11-14 Juli di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat.

Sejumlah menteri luar negeri akan hadir di AMM mulai dari menlu negara-negara anggota ASEAN hingga sejumlah negara lainnya Amerika Serikat, Rusia, China, hingga Korea Selatan.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan bakal ada tiga pertemuan besar yang dihelat dalam AMM/PMC hari kesatu.

Pertama, pertemuan Komite Eksekutif Komisi Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara atau Southeast Asia Nuclear Weapon-Free Zone (SEANWFZ).

Kedua, pertemuan antarmuka antara ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR) dan Pertemuan Pejabat Senior ASEAN tentang Kejahatan Transnasional (SOMTC).

“Dan pertemuan yang terakhir dalam konteks ASEAN adalah 56th AMM dalam format plenary,” kata Retno di Media Center AMM, Jakarta Pusat, Senin (10/7).

Retno menjelaskan pada hari kedua, akan digelar pertemuan Menlu ASEAN dalam format retreat. Kemudian dua hari berikutnya, akan digelar pertemuan bilateral dan trilateral.

Retno memaparkan dalam rangkaian acara sepekan ini, memang akan dilakukan sejumlah pertemuan bilateral maupun trilateral oleh Indonesia. Untuk bilateral sendiri, total setidaknya ada 13 pertemuan.

“Bilateralnya banyak sekali. Jadi dengan Selandia Baru, RRT, Timor Leste, India, Jepang, Uni Eropa, Inggris, dan banyak antara lainnya,” ujar Retno.

Sejauh ini, selain ASEAN, menteri luar negeri lain yang akan datang yaitu Menlu China, Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, India, Amerika Serikat, Kanada, Russia, Bangladesh, Mongolia, Inggris, hingga Perwakilan Tinggi Uni Eropa. Sementara yang tidak hadir yakni Menlu Papua Nugini, Pakistan, serta Korea Utara.

AMM/PMC nantinya akan membahas sejumlah persoalan utama. Di antaranya yaitu memperkuat penegakan prinsip-prinsip di ASEAN Charter dan berbagai tata perilaku seperti Treaty of Amity and Cooperation (TAC), SEANWFZ, maupun ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) guna terciptanya perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kemakmuran kawasan.

Kemudian memperkuat Confidence Building Measures/CBM bersamaan dengan diplomasi pencegahan. Pertemuan ini juga akan mendorong Nuclear Weapon States (NWS) untuk aksesi Protokol Traktat SEANWFZ.

Tak ketinggalan, AMM/PMC juga akan membahas penyelesaian guidelines demi mempercepat negosiasi Code of Conducts di Laut Cina Selatan.

AMM/PMC turut membahas penyelesaian pembentukan ASEAN Maritime Outlook dan kerja sama konkret untuk memperkuat ketahanan pangan, arsitektur kesehatan kawasan, penguatan kerja sama maritim, serta transisi energi termasuk ekosistem kendaraan listrik.

Pertemuan ini juga akan membicarakan kerja sama konkret AOIP dengan negara mitra, serta menjangkau IORA dan PIF sebagai bagian dari pelaksanaan AOIP untuk menjaga stabilitas dan perdamaian kawasan.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Detik.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *