Harga Minyak Loyo Jelang Pengumuman The Fed dan Ekonomi China

Harga minyak turun pada Senin (12/6) menjelang pertemuan Federal Reserve atau The Fed. Pasalnya, investor mencoba untuk mengukur langkah bank sentral AS tersebut apakah kenaikan suku bunga acuan akan berlanjut.

Pemicu penurunan lainnya adalah munculnya kekhawatiran tentang pertumbuhan permintaan bahan bakar China, serta meningkatnya pasokan minyak mentah Rusia membebani pasar.

Kontrak berjangka minyak Brent turun 29 sen atau 0,4 persen menjadi US$74,50 per barel. Sementara itu, Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berada di posisi US$69,93 per barel setelah menurun 24 sen atau 0,3 persen.

Kedua tolok ukur harga itu mencatat penurunan berturut-turut dua minggu terakhir karena data ekonomi China yang mengecewakan telah meningkatkan kekhawatiran tentang pertumbuhan permintaan di importir minyak mentah terbesar dunia.

Kekhawatiran ini mengimbangi dorongan harga imbas Arab Saudi dkk yang berencana memangkas produksi pada Juli mendatang.

Sebagian besar pelaku pasar mengharapkan bank sentral AS untuk membiarkan suku bunga tidak berubah. Kenaikan suku bunga The Fed telah memperkuat greenback, membuat komoditas berdenominasi dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya dan membebani harga.

Mengenai pasokan, Arab Saudi berjanji untuk memangkas produksi minyak empat kali dalam satu tahun terakhir. Namun, meski pasokan minyak Rusia tertahan karena sanksi dinilai tidak terlalu berpengaruh pada persediaan.

Pasalnya, ekspor minyak Rusia ke China dan India telah tumbuh, meskipun penerapan embargo Uni Eropa dan mekanisme batas harga G7 yang dimulai pada awal Desember.

 

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Republika

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *