Potensi Beda Tanggal Idul Adha, Kemenag Imbau Saling Hormati

Direktur Jendral Bina Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin mengimbau umat Islam tetap saling menghormati satu sama lain terkait adanya potensi perbedaan Hari Raya Iduladha 1444 H tahun ini.

“Jika ada perbedaan kami menghimbau masyarakat untuk menyikapi perbedaan secara bijak dengan saling menghormati,” kata Kamaruddin kepada CNNIndonesia.com, Jumat (9/6).

Kamaruddin mengatakan Kemenag akan menggelar sidang Isbat untuk menentukan jatuhnya Hari Raya Iduladha 1444 H pada Minggu, 18 Juni 2023 mendatang. Sidang Isbat nantinya akan digelar di Kantor Kemenag RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta.

Karenanya, ia meminta umat Islam untuk menunggu hasil sidang Isbat di tengah kabar perbedaan Hari Raya Iduladha.

“Walaupun ada potensi perbedaan kita menunggu hasil sidang Isbat,” kata dia.

Sebelumnya profesor riset Astronomi-Astrofisika dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin sempat memprediksi Hari Raya Iduladha tahun ini akan jatuh pada 29 Juni.

Sementara itu, ormas Islam Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah jauh-jauh hari menetapkan tanggal Hari Raya Iduladha 1444 H jatuh pada 28 Juni.

Pemerintah telah memakai kriteria imkan rukyat atau penampakan hilal (bulan sabit tipis) yang merupakan penanda bulan baru.

Kriteria yang digunakan adalah kesepakatan Menteri-menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, Singapura (MABIMS) dalam menentukan awal bulan hijriah.

Syarat bulan baru dalam kriteria MABIMS ini adalah ketinggian hilal 3º dan elongasi atau sudut Bulan-Matahari 6,4º.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Kompas.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *