Perhatian, Kemilau Emas Dunia Masih Meredup, Ada Apa?

Harga emas dunia melemah lagi pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB), memperpanjang kerugian untuk sesi ketiga berturut-turut. Kondisi itu karena emas tertekan dolar AS yang lebih kuat di tengah ekspektasi untuk kenaikan plafon utang AS guna mencegah gagal bayar dan data ekonomi yang solid.

Mengutip Antara, Jumat, 19 Mei 2023, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terjungkal USD25,10 atau 1,26 persen menjadi USD1.959,80 per ons, setelah menyentuh level tertinggi sesi di USD1.988,80 dan terendah di USD1.954,40.

Emas berjangka merosot USD8,10 atau 0,41 persen menjadi USD1.984,90 pada Rabu, 17 Mei, setelah anjlok sebanyak USD29,70 atau 1,47 persen menjadi USD1.993 pada Selasa, 16 Mei, dan terangkat USD2,90 atau 0,14 persen menjadi USD2.022,70 pada Senin, 15 Mei. Kontrak berjangka emas mencapai level tertinggi sepanjang masa di USD2.085,40 per ounce pada 4 Mei.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, menyentuh tertinggi baru tujuh minggu di 103,63, dan terakhir naik 0,7 persen di 103,56, karena data ekonomi yang solid semakin mengurangi taruhan pelonggaran oleh Federal Reserve.

Dalam keterangan yang disiapkan untuk pidato kepada para bankir di San Antonio, Presiden Federal Reserve Dallas Lorie Logan mengatakan, data ekonomi sejauh ini tidak membenarkan melewatkan kenaikan suku bunga pada pertemuan bank sentral berikutnya pada Juni.

“Data dalam beberapa minggu mendatang belum bisa menunjukkan pertemuan itu layak untuk dilewatkan. Namun, sampai hari ini, kami belum melakukannya,” katanya dalam sambutan yang telah disiapkan.

Dalam sambutan lain, Gubernur Fed Philip Jefferson mengatakan inflasi terlalu tinggi, tapi dia mengamati untuk melihat dampak kenaikan suku bunga terhadap ekonomi sebelum memutuskan pergerakan di masa depan.

“Jika emas menembus di bawah USD1.942 tanpa pemulihan yang signifikan, tren jangka menengah berubah menjadi bearish menyerukan koreksi yang lebih dalam,” kata Kepala Strategi Teknis SKCharting.com Sunil Kumar Dixit.

Emas bakal capai USD2.100

Namun demikian, analis di UBS memperkirakan emas akan mencapai USD2.100 pada akhir tahun dan USD2.200 pada Maret 2024, mendesak investor untuk mempertahankan logam kuning sebagai salah satu pilihan teratas dalam portofolio mereka.

Data ekonomi yang dirilis semakin mengurangi daya tarik emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim pengangguran awal AS turun menjadi 242 ribu dalam pekan yang berakhir 13 Mei, turun 22 ribu dari minggu sebelumnya. Para ekonom memperkirakan klaim sebesar 255 ribu.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 26,40 sen atau 1,10 persen, menjadi USD23,633 per ons. Kemudian platinum untuk pengiriman Juli merosot USD24,40 atau 2,25 persen menjadi USD1.058,20 per ons.

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Sindonews

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *