Harga Minyak Memanas Lagi! Ini Dia Biang Keroknya

Harga minyak global menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena pendinginan data inflasi AS mendorong harapan Federal Reserve semakin dekat untuk mengakhiri siklus kenaikan suku bunga dan meredam dampak dari peningkatan kecil stok minyak mentah AS.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei terangkat USD 1,73 atau 2,12 persen, menjadi menetap di USD83,26 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni melonjak USD1,72 atau 2,01 persen, menjadi ditutup pada USD87,33 per barel di London ICE Futures Exchange.

Indeks harga konsumen

Indeks harga konsumen AS untuk Maret mencatat kenaikan 0,1 persen bulan ke bulan, lebih rendah dari perkiraan konsensus pasar sebesar 0,3 persen dan ekspansi 0,4 persen pada bulan sebelumnya, menurut data yang dikeluarkan pada Rabu, 12 April 2023.

Inflasi yang lebih rendah dari perkiraan memicu optimisme pasar terhadap permintaan minyak dan memicu pertumbuhan harga minyak yang tajam.

“IHK AS yang lebih lemah telah menimbulkan keraguan apakah Fed sekarang akan menaikkan suku bunga bulan depan,” kata Analis Pasar di broker StoneX Fawad Razaqzada dikutip dari Antara, Kamis, 13 April 2023.

Kenaikan suku bunga

Dia mengatakan menurunnya ekspektasi suku bunga, mengurangi kekhawatiran resesi dan membantu mendukung harga aset-aset berdenominasi dolar pada saat yang sama.

Pelaku pasar mengabaikan peningkatan kecil dalam stok minyak mentah AS, menghubungkannya sebagian dengan pelepasan minyak yang diamanatkan kongres dari cadangan darurat AS dan ekspor yang lebih rendah pada awal bulan.

Persediaan minyak komersial AS untuk pekan yang berakhir 7 April meningkat 0,6 juta barel dari minggu sebelumnya, sementara bensin motor dan persediaan bahan bakar sulingan pada periode tersebut turun masing-masing sebesar 0,3 juta barel dan 0,6 juta barel minggu ke minggu, menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Informasi Energi AS (EIA).

Analis pasar senior di OANDA Edward Moya menuturkan harga minyak mentah naik setelah laporan inflasi yang moderat diikuti oleh laporan EIA yang menyoroti keketatan di Cushing, Oklahoma, pusat pengiriman WTI, dan permintaan bensin yang kuat. Selain itu, Pemerintahan Joe Biden bermaksud untuk segera mengisi kembali Cadangan Minyak Strategis AS.

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *