Isu Tapering Jungkalkan Rupiah ke Rp14.315 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.315 per dolar AS pada Kamis (30/9) pagi. Posisi ini melemah 0,16 persen dari perdagangan sebelumnya, yakni Rp14.292 per dolar AS.

Dari eksternal, mata uang di Asia bergerak bervariasi. Tercatat, yen Jepang menguat 0,12 persen, baht Thailand melemah 0,03 persen, yuan China bergerak stagnan, won Korea Selatan melemah 0,24 persen, ringgit Malaysia melemah 0,08 persen, dan dolar Singapura melemah 0,01 persen.

Sebaliknya, mayoritas mata uang di negara maju menguat terhadap dolar AS. Detailnya, dolar Australia menguat 0,25 persen, poundsterling Inggris menguat 0,12 persen, dolar Kanada menguat 0,11 persen, sedangkan franc Swiss menguat 0,06 persen.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra meramalkan rupiah berpotensi melemah hari ini. Isu tapering masih akan menjadi sentimen negatif bagi sebagian mata uang, termasuk rupiah.

“Pelaku pasar mengantisipasi potensi perubahan kebijakan moneter AS ke arah yang lebih ketat dengan masuk kembali ke aset dollar AS,” ungkap Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Selain itu, pelemahan data indeks aktivitas manufaktur China periode September 2021 juga menambah sentimen negatif untuk rupiah. Perlambatan industri di China berpotensi menekan harga komoditas yang menjadi produk ekspor Indonesia.

“Rupiah berpotensi melemah ke kisaran Rp14.320 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp14.280 per dolar AS,” pungkas Ariston.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *