Banyak Warga Sipil Tewas, ASEAN Kutuk Keras Serangan Udara Junta Myanmar

ASEAN mengutuk keras serangan udara oleh Angkatan Bersenjata Myanmar di Desa Pa Zi Gyi, Kanbalu, Myanmar. Serangan ini merenggut nyawa puluhan warga sipil.

“ASEAN mengutuk keras serangan udara yang dilaporkan baru-baru ini dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Myanmar di Desa Pa Zi Gyi,” kata pernyataan Ketua ASEAN, dikutip dari situs asean.org, Kamis, 13 April 2023.

“Segala bentuk kekerasan harus segera diakhiri, terutama penggunaan kekerasan terhadap warga sipil,” sambung mereka.

Menurut ASEAN, ini menjadi satu-satunya cara untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi dialog nasional yang inklusif, ‘untuk menemukan solusi damai yang berkelanjutan di Myanmar’.

“Kami menegaskan kembali komitmen ASEAN untuk terus membantu Myanmar dalam mencari solusi yang dapat diterapkan dan bertahan lama untuk krisis yang sedang berlangsung melalui promosi implementasi penuh dari Konsensus Lima Poin,” tegas mereka.

Dilaporkan 100 orang tewas akibat serangan junta militer Myanmar. Serangan dilakukan dengan mengebom sebuah pertemuan besar di wilayah yang dikuasai pemberontak, menewaskan sedikitnya 100 orang dalam serangan paling mematikan junta sejak merebut kekuasaan dalam kudeta lebih dari dua tahun lalu.

Sedikitnya 30 anak termasuk di antara yang tewas dalam serangan di Wilayah Sagaing, kata seorang pekerja darurat di tempat kejadian dan seorang pejabat pemerintahan bayangan.

“Ini adalah kejahatan perang,” kata Byar Kyi, seorang prajurit dari unit perlawanan lokal yang membantu menemukan mayat di lokasi.

“Tempat yang mereka serang bukanlah target militer,” ujar Kyi.

Negara Asia Tenggara itu berada dalam kekacauan dan ekonominya compang-camping sejak militer merebut kekuasaan dalam kudeta Februari 2021.

Komisaris Tinggi HAM PBB Volker Turk mengatakan, dia “ngeri” dengan serangan udara mematikan yang korbannya katanya termasuk anak sekolah yang sedang menari. Sementara badan global menyerukan mereka yang bertanggung jawab untuk diadili.

Tanggapan ASEAN terkait hal ini cukup terlambat. Pasalnya disampaikan sekitar dua hari setelah kejadian.

Saat ini ASEAN diketuai Indonesia. Dalam keketuaannya, Indonesia menegaskan akan mendorong Myanmar untuk mengimplementasi 5 Poin Konsensus (5PC).

Namun, dua tahun sejak kudeta berlangsung dan 5 PC ditetapkan, belum ada kemajuan signifikan dari pihak Myanmar untuk mengimplementasi konsensus tersebut.

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *