Korsel akan Gandeng ASEAN untuk Jalankan Strategi Baru Indo-Pasifik

Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol mengumumkan strategi Indo-Pasifik mereka yang baru dalam pertemuan dengan para pemimpin ASEAN bulan lalu. Ada tiga visi yang melatarbelakanginya, yaitu perdamaian, kemakmuran dan kebebasan.

Diplomat Korsel di Indonesia, Choi Shin-hye mengungkapkan, bahwa strategi baru mereka ini sejalan dengan visi ASEAN, terutama dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).

“ASEAN adalah mitra utama Korea Selatan dalam strategi kami di kawasan Indo-Pasifik. Oleh karena itu, kami sangat ingin bekerja sama lebih kuat lagi dengan negara ASEAN, terutama Indonesia,” kata Choi, dalam workshop ke-5 Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea yang diselenggarakan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dan Korea Foundation (KF).

Pada saat menghadiri KTT ASEAN di Kamboja yang sama, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan strategi terbaru mereka untuk kawasan Indo-Pasifik yang berpusat pada kebebasan, kedamaian, dan kesejahteraan, di bawah tiga prinsip yaitu inklusivitas, kepercayaan, dan timbal balik.

Presiden Yoon mengatakan, tujuan tersebut dapat dicapai melalui solidaritas dan kerja sama dengan ASEAN dan juga negara besar lainnya. Indonesia, sebagai anggota ASEAN dan negara terbesar di kawasan itu, akan menjadi salah satu negara yang akan bekerja sama dengan Korea Selatan untuk strategi mereka di Indo-Pasifik.

“Korea Selatan berupaya mengambil peran yang lebih aktif dalam mempromosikan kebebasan, perdamaian, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik. Hal yang penting bagi Korea dan Indonesia,” ujar Choi.

Secara umum, strategi Korea Selatan di Indo-Pasifik berada di sembilan area prioritas, yaitu membentuk tatanan kawasan Indo-Pasifik berdasarkan aturan dan norma bersama, mendukung hak asasi manusia, meningkatkan upaya nonproliferasi dan kontraterorisme, meningkatkan kerja sama keamanan yang komprehensif, dan memperluas jaringan keamanan ekonomi.

Choi mengatakan, untuk mencapai kebebasan, Korea Selatan berusaha mempromosikan nilai-nilai inti. Ini termasuk demokrasi kebebasan aturan hukum dan hak asasi manusia.

Hal ini, kata Choi, bisa memperkuat tatanan internasional berbasis aturan dalam solidaritas dengan negara-negara yang berbagi nilai-nilai ini, seperti Indonesia.

“Kami menentang penggunaan kekuatan sepihak untuk mengubah status quo. Korea Selatan juga berkomitmen untuk mempromosikan tatanan kawasan yang harmonis yang menghormati kepentingan bersama sambil mencari tujuan bersama,” tegasnya.

Dalam visi perdamaian, Korea Selatan akan memainkan peran aktif dalam mencegah perselisihan dan konflik bersenjata berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan dan mempromosikan penyelesaian perselisihan secara damai melalui dialog.

“Termasuk upaya terus menerus untuk mencapai denuklirisasi Korea Utara, dengan meningkatkan kemitraan di bidang non-proliferasi dan kontraterorisme serta mempromosikan keamanan siber dan kesehatan maritim,” serunya.

Sedangkan untuk kemakmuran, kata Choi, negaranya akan bekerja membangun hidup dan rasa sejahtera di kawasan Pasifik melalui tatanan ekonomi yang terbuka dan adil.

“Korea akan bekerja sama dalam mendirikan sistem peringatan untuk disrupsi rantai pasokan global dan bergabung dengan inisiatif regional untuk membangun tatanan ekonomi yang terbuka dan dinamis,” ungkap Choi, sambil menjelaskan apa rencana Korea Selatan untuk memperluas jaringan keamanan ekonomi.

Strategi Indo-Pasifik Korea Selatan juga memberikan prioritas pada dukungan terhadap kerja sama sains dan teknologi; kerja sama kawasan untuk perubahan iklim dan ketahanan energi; dukungan terhadap kemitraan kerja sama pembangunan yang disesuaikan; dan fasilitasi pemahaman bersama dan pertukaran terutama untuk anak muda.

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : medcom.id

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *