Di Bawah Ekspektasi, Inflasi Tahunan AS Turun Jadi 7,1% di November

Inflasi Amerika Serikat (AS) pada November 2022 tercatat sebesar 7,1 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Berdasarkan data yang dirilis Biro Statistik Tenaga Kerja AS, inflasi tersebut turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai sebesar 7,7 persen (yoy).

Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index (CPI) tahunan AS tertinggi terjadi pada Mei lalu dengan tingkat mencapai 9,1 persen (yoy). Angka ini merupakan terbesar sepanjang sejarah sejak November 1981.

Meskipun demikian, inflasi diperkirakan masih akan berada di atas enam persen, jauh di atas target bank sentral AS Federal Reserve (Fed) sebesar dua persen.

Inflasi tahunan yang melambat sebagian terjadi karena kenaikan inflasi yang besar pada tahun lalu, di luar perhitungan. Sikap kebijakan moneter agresif The Fed juga meredam permintaan. Pembacaan inflasi yang lebih jinak ditambahkan ke laporan terbaru yang menunjukkan peningkatan ekspektasi inflasi konsumen pada Desember.

Adapun inflasi inti, yang tidak termasuk harga bergejolak, tercatat sebesar 6,0 persen (yoy) pada November 2022. Angka ini sedikit turun dari bulan sebelumnya sebesar 6,3 persen (mtm) dan di bawah ekspektasi sebesar 6,1 persen (mtm).

Sedangkan secara bulanan atau month to month (mtm), inflasi AS tercatat sebesar 0,1 persen, lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 0,4 persen (mtm) dan juga di bawah proyeksi sebesar 0,3 persen (mtm).

Laju IHK inti tertahan oleh harga mobil dan truk bekas, yang turun 2,9 persen dan turun selama lima bulan berturut-turut. Deflasi barang mulai terjadi, dengan harga barang inti turun 0,5 persen, terbesar sejak April 2020, setelah turun 0,4 persen di Oktober.

Dengan data ini, ekonom memperkirakan bank sentral The Fed menaikkan perkiraannya dari suku bunga 4,6 persen saat ini. The Fed telah menaikkan suku bunga kebijakan sebesar 375 basis poin tahun ini dari mendekati nol menjadi kisaran 3,75 persen sampai 4,00 persen.

Inflasi yang melambat dan prospek kenaikan suku bunga yang lebih kecil telah meningkatkan harapan ekonomi dapat menghindari resesi yang diantisipasi tahun depan atau hanya mengalami penurunan ringan.

“Laporan tersebut, dengan asumsi moderasi lebih lanjut ke depan, memberikan kepercayaan lebih bahwa Fed mungkin hanya perlu mengerem ringan di tahun baru untuk menutup siklus pengetatan ini. Jika demikian, itu akan meningkatkan peluang soft landing. Kami masih melihat penurunan yang dangkal,” kata Sal Guatieri, ekonom senior di BMO Capital Markets di Toronto.

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : CNBC Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *