IHSG Dirediksi Masih Tertekan Awal Pekan ini

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melanjutkan pelemahan pada perdagangan Senin (12/12).

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengungkapkan pelemahan dipicu fluktuasi harga komoditas dan nilai tukar rupiah. Namun katanya, pelemahan indeks masih dalam tahap wajar.

“Para investor masih harus mewaspadai adanya potensi koreksi wajar dikarenakan sentimen dari fluktuasi harga komoditas juga nilai tukar rupiah yang masih akan membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang,” kata William dalam riset hariannya.

Meskipun demikian, ia masih berharap peluang teknikal rebound akan terjadi pada pergerakan IHSG usai tekanan yang terjadi sepekan belakangan ini.

“Saat ini pergerakan IHSG masih ditopang oleh kuatnya fundamental perekonomian Indonesia yang terlihat dari beberapa data perekonomian yang telah terlansir serta masih tercatatnya capital inflow (dana masuk dari investor) secara year-to-date,” tegasnya.

William memprediksi indeks saham bakal bergerak di rentang support 6.676 dan resistance 6.834.

Untuk saham pilihan, William merekomendasikan BBCA, BBNI, TBIG, AKRA, JSMR, INDF, SMGR, BSDE.

Serupa, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG melemah sebab masih berada dalam fase bearish. Bearish adalah tren pergerakan saham yang diam dan cenderung turun.

“Pergerakan IHSG masih berada pada fase bearishnya,” kata Herditya.

Meski demikian, ia melihat selama IHSG tidak menembus 6.683 sebagai level stoploss-nya, maka indeks masih berpeluang menguat untuk menguji rentang 6.825-6.868.

Herditya memperkirakan hari ini IHSG bergerak dalam rentang support 6.683 dan resistance 6.821. Saham pilihannya adalah BBRI, ESSA, LPPF, MEDC.

IHSG ditutup di level 6.715 pada Jumat (9/12). Indeks saham melemah 89.109 poin atau minus 1,31 persen dari perdagangan sebelumnya.

Mengutip RTI Infokom, investor melakukan transaksi sebesar Rp12,93 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,49 miliar saham.

Pada penutupan kali ini, 185 saham menguat, 347 terkoreksi, dan 163 lainnya stagnan. Terpantau, keseluruhan dari sebelas indeks sektoral kompak melemah, dipimpin oleh sektor energi di angka 2,46 persen.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *