Rupiah Perkasa di Rp14.330 per Dolar AS, Tapi Berpotensi Meradang

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.330 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Senin (10/1). Mata uang Garuda ini menguat 20,5 poin atau 0,14 persen dari Rp14.350 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya.

Pagi ini, mayoritas mata uang di Asia bergerak menguat terhadap dolar AS. Tercatat, peso Filipina menguat 0,04 persen, ringgit Malaysia menguat 0,14 persen, dolar Singapura menguat 0,01 persen, won Korea Selatan menguat 0,15 persen, dan yuan China menguat 0,08 persen.

Namun, yen Jepang melemah 0,03 persen, baht Thailand melemah 0,07 persen, dan dolar Hong Kong melemah 0,01 persen.

Begitu juga dengan mayoritas mata uang negara maju yang menguat terhadap dolar AS. Rinciannya, franc Swiss menguat 0,01 persen, poundsterling Inggris menguat 0,05 persen, dan dolar Kanada menguat 0,01 persen.

Namun, dolar Australia melemah 0,1 persen dan euro Eropa melemah 0,04 persen.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra memproyeksi rupiah bergerak di zona merah hari ini. Pasar masih mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan yang akan dilakukan oleh The Fed tahun ini.

“AS merilis data tenaga kerjanya yang menunjukkan situasi ketenagakerjaan AS yang membaik. Tingkat pengangguran AS menunjukkan level terendah sejak Februari 2020. Hasil ini bisa mendukung percepatan kenaikan suku bunga acuan AS bulan Maret ini,” papar Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Pekan ini, AS akan merilis data inflasi periode Desember 2021. Sejumlah pihak memprediksi inflasi Negeri Paman Sam tembus 7 persen pada Desember 2021.

“Bila demikian, ini akan menambah dukungan untuk kenaikan suku bunga acuan AS,” jelas Ariston.

Hari ini, Ariston memproyeksi rupiah bergerak dalam rentang Rp14.330 per dolar AS hingga Rp14.400 per dolar AS.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Pikiran Rakyat

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *