Dolar Bungkam 6 Mata Uang Utama Jelang Rilis Inflasi AS

Kurs dolar Amerika Serikat (USD) menguat pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), karena pelaku pasar menunggu laporan inflasi utama Amerika Serikat (AS). Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,31 persen menjadi 113.1450.

Mengutip Xinhua, Selasa, 11 Oktober 2022, pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD0,9706 dibandingkan dengan USD0,9737 pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris turun menjadi USD1,1058 dibandingkan dengan USD1,1076 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi USD0,6298 dibandingkan dengan USD0,6369.

Sedangkan dolar AS dibeli 145,67 yen Jepang, lebih tinggi dibandingkan dengan 145,34 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS meningkat menjadi 0,9994 franc Swiss dibandingkan dengan 0,9949 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3758 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,3725 dolar Kanada.

Sementara itu, indeks saham Wall Street memerah pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Bursa saham melemah karena sentimen suku bunga The Fed menekan laju saham teknologi yang sebagian besar di bursa Nasdaq.

Indeks saham S&P 500 melemah 0,75 persen ke level 3.612. Indeks saham Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 0,32 persen ke level 29.202. Kemudian indeks saham Nasdaq melemah 1,04 persen dengan berada pada level 10.542.

Saham Pinduoduo Inc, PayPal Holding, Microsoft, Intel Corp jatuh cukup keras. Masing-masing jatuh sebanyak 8,3 persen, 6,2 persen, 2,13 persen, dan 2,02 persen. Kejatuhan saham teknologi diimbangi dengan saham Moderna Inc, Merck & Co, Kraft Heinz dan Netflix yang naik tipis.

Wakil Ketua The Fed Lael Brainard mengatakan ekonomi mulai merasakan kebijakan moneter yang lebih ketat, meskipun beban penuh dari kenaikan suku bunga bank sentral tidak akan terlihat selama berbulan-bulan.

Komentar Brainard mengikuti pernyataan Presiden Fed Chicago Charles Evans bahwa ada konsensus kuat di The Fed untuk menaikkan target suku bunga kebijakan menjadi sekitar 4,5 persen pada Maret dan mempertahankannya di sana.

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Okezone economy

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *