Kenaikan Suku Bunga Acuan AS Tekuk Rupiah ke Rp15.088

Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.088 per dolar AS pada Senin (26/9) pagi. Mata uang melemah 51 poin atau 0,34 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.

Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Won Korea Selatan melemah 1,33 persen, dolar Taiwan melemah 0,49 persen, bath Thailand menguat 0,4 persen, peso Filipina menguat 0,25 persen, yuan China melemah 0,13 persen, ringgit Malaysia melemah 0,39 persen dan rupee India menguat 0,15 persen.

Seirama, mayoritas mata uang utama di negara maju juga tunduk di hadapan dolar AS. Rinciannya, poundsterling Inggris melemah 2,95 persen, franc Swiss bergerak stagnan, dolar Australia melemah 0,06 persen, dan dolar Kanada melemah 0,09 persen.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memproyeksi rupiah kembali melemah pada awal pekan ini. Sebab, pelaku pasar berekspektasi suku bunga The Fed akan terus meningkat sampai akhir tahun.

“Nilai tukar rupiah kemungkinan masih akan melemah hari ini terhadap dollar AS imbas dari ekspektasi kenaikan suku Bunga acuan AS yang agresif tahun ini,” ungkap Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Lalu, pelaku pasar juga terlihat enggan berinvestasi di aset berisiko, seperti saham dan rupiah. Terbukti, indeks saham Asia melemah pada pembukaan pagi ini.

“Sentimen pasar juga terlihat negatif dengan indeks saham Asia terlihat bergerak melemah pada pembukaan pagi ini. Ini bisa mengindikasikan bahwa pasar sedang enggan masuk ke aset berisiko hari ini,” papar Ariston.

Hari ini, Ariston memprediksi rupiah bergerak dalam rentang support Rp15 ribu per dolar AS dan resistance Rp15.100 per dolar AS.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Kompas money

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *