Rencana Tapering Tekan Rupiah ke Rp14.357 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.357 per dolar AS pada Kamis (2/12) pagi. Mata uang Garuda ini melemah 10,5 poin atau 0,07 persen dari perdagangan sebelumnya, yakni Rp14.346 per dolar AS.

Di kawasan Asia, mata uang terpantau bergerak bervariasi. Tercatat, yen Jepang minus 0,22 persen, ringgit Malaysia melemah 0,12 persen, dan yuan China melemah 0,04 persen, dan peso Filipina minus 0,04 persen.

Sementara, dolar Hong Kong dan baht Thailand bergerak stagnan. Kemudian, Won Korea Selatan menguat 0,12 persen dan dolar Singapura menguat 0,07 persen.

Senada, mata uang di negara maju juga bergerak bervariasi pagi ini. Franc Swiss minus 0,01 persen, euro Eropa menguat 0,02 persen, poundsterling Inggris menguat 0,03 persen, dan rubel Rusia minus 0,25 persen.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan rupiah melemah hari ini karena ada potensi The Fed mempercepat kebijakan tapering. Hal ini sejalan dengan realisasi data tenaga kerja AS dan aktivitas manufaktur AS yang meningkat per November 2021.

“Data ekonomi AS yang membaik bisa mendukung wacana percepatan tapering AS,” kata Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Tapering yang dipercepat, sambung Ariston, artinya pengetatan moneter AS akan dimulai lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Hal ini akan mendorong penguatan dolar AS.

“Potensi pelemahan rupiah ke arah Rp14.380 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp14.300 per dolar AS,” pungkas Ariston.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : LINE TODAY

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *