Was-was Inflasi AS Meroket, Rupiah Makin Terperosok ke Rp14.527

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.527 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Kamis (9/6) pagi. Mata uang melemah 36 poin atau 0,25 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.

Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Dolar Singapura melemah 0,05 persen, won Korea Selatan melemah 0,47 persen, dolar Taiwan melemah 0,29 persen, bath Thailand melemah 0,04 persen, peso Filipina melemah 0,06 persen, yuan China melemah 0,12 persen, ringgit Malaysia melemah 0,03 persen dan rupee India melemah 0,03 persen.

Senada, mayoritas mata uang utama di negara maju terpantau menguat terhadap dolar AS. Rinciannya, poundsterling Inggris melemah 0,09 persen, franc Swiss melemah 0,03 persen, dolar Australia melemah 0,32 persen, dan dolar Kanada melemah 0,04 persen.

Analis DCFX Lukman Leong memprediksi rupiah masih tertekan hari ini. Pelaku pasar sedang menunggu data inflasi Amerika Serikat (AS).

“Rupiah masih berpotensi melemah oleh penguatan dolar AS menjelang data inflasi AS periode Mei 2022,” ungkap Lukman kepada CNNIndonesia.com.

Menurut dia, inflasi Negeri Paman Sam akan kembali melonjak pada Mei 2022. Dengan demikian, bank sentral AS berpotensi lebih agresif dalam mengerek bunga acuan.

Jika bunga acuan AS semakin tinggi, maka dolar AS juga akan semakin kuat terhadap mayoritas mata uang. Alhasil, rupiah akan tunduk terhadap dolar AS

“(Rupiah diproyeksi bergerak dalam rentang) Rp14.450-Rp14.550 per dolar AS,” tutup Lukman.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Investasu Kontan

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *