Investor Beralih Buru Mata Uang Berisiko, Dolar AS Melemah

Dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu WIB). Para pedagang beralih memburu mata uang berisiko, sehari setelah kekhawatiran atas peluncuran vaksin dan prospek stimulus fiskal AS mendorong permintaan untuk mata uang safe havens.

Mengutip Antara, Rabu, 27 Januari 2021, pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,2164 dari USD1,2139 pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris naik menjadi USD1,3732 dibandingkan dengan USD1,3663 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi USD0,7747 dibandingkan dengan USD0,7703.

Dolar AS dibeli 103,64 yen Jepang, lebih rendah dibandingkan dengan 103,79 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,8865 franc Swiss dibandingkan dengan 0,8881 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2695 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,2749 dolar Kanada.

Meningkatnya kasus covid-19 dan kehati-hatian menjelang kesimpulan dari pertemuan kebijakan Federal Reserve (Fed) AS pada Rabu telah mengurangi minat terhadap risiko, memberikan dukungan kepada dolar terhadap sekeranjang mata uang dalam sesi terakhir. Tetapi investor kembali lagi memburu mata uang berisiko.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,22 persen menjadi 90,143. Indeks dolar sempat naik setinggi 90,614, tertinggi sejak 20 Januari, di awal sesi.

“Dolar tampaknya mengambil isyarat dari keseluruhan sentimen risiko di pasar,” kata Michael Brown, analis senior di perusahaan pembayaran Caxton, di London.

Data menunjukkan kepercayaan konsumen AS naik secara moderat pada Januari di tengah kekhawatiran tentang pandemi covid-19. “Mungkin juga ada kurangnya minat untuk membeli dolar sebelum pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang dovish besok,” kata Brown.

“Teknikal juga sedikit lemah,” tambahnya, mencatat kegagalan indeks dolar untuk menembus di atas level 90,50 untuk waktu yang lama.

Pedagang juga dengan cermat mengamati kemajuan stimulus AS setelah Pemimpin Mayoritas Senat AS Chuck Schumer mengatakan Demokrat mungkin mencoba meloloskan sebagian besar paket pengeluaran Presiden Joe Biden sebesar USD1,9 triliun dengan suara mayoritas, tetapi tidak jelas apakah mereka memiliki angka untuk mengesampingkan keberatan Partai Republik.

Euro lebih tinggi pada hari itu, tetapi kenaikannya diredam di tengah sinyal awal bahwa ekonomi UE mungkin tidak rebound sekuat yang diperkirakan tahun ini. Indikator iklim bisnis Ifo Jerman menekankan ekspektasi dan sebuah indeks ekonomi di Eropa secara mengejutkan mendekati posisi terendah enam minggu.

Dolar Australia -dipandang sebagai proksi likuid untuk risiko- naik 0,52 persen terhadap dolar AS; dolar Selandia Baru naik 0,61 persen. Di tempat lain, mata uang pasar berkembang melihat penurunan tekanan jual baru-baru ini dengan real Brasil naik lebih dari satu persen.

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : medcom.id

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *