Harga Minyak Dunia Mendaki Respons Larangan AS Impor dari Rusia

Harga minyak melonjak ke level tertinggi sejak 2008 silam pada akhir perdagangan Senin (7/3) waktu AS. Hal itu tak terlepas dari rencana AS dan sekutunya yang berencana melarang impor minyak Rusia.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei terangkat US$5,10 atau 4,3 persen menjadi US$123,21 per barel setelah sempat mencapai level tertingginya US$139,13 per barel.

Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman April naik US$3,72 atau 3,2 persen menjadi US$119,40 per barel.

Harga minyak global telah melonjak sekitar 60 persen sejak awal 2022. Hal ini meningkatkan kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global dan stagflasi.

Analis Energi di Commerzbank Research Carsten Fritsch mengatakan lonjakan harga minyak dipicu oleh AS dan Eropa, sekutunya, yang berniat menghentikan impor minyak Rusia sebagai salah satu sanksi ekonomi untuk negara beruang merah.

“Lonjakan harga telah dipicu oleh fakta bahwa Barat sedang mempertimbangkan untuk melarang impor minyak Rusia sebagai tanggapan atas perang di Ukraina,” tutur Fritsch seperti dilansir dari Antara, Selasa (8/3).

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan AS dan sekutu Eropa sedang menjajaki larangan impor minyak Rusia. Kendati demikian, Presiden Joe Biden belum membuat keputusan tentang larangan impor minyak Rusia.

Wakil Perdana Menteri Alexander Novak menyebut harga minyak bisa naik ke lebih dari US$300 per barel jika AS dan Uni Eropa benar-benar melarang impor minyak dari Rusia.

Sementara, Analis Komoditas UBS Giovanni Staunovo mengatakan perang berkepanjangan di Ukraina dapat mendorong harga Brent di atas US$150 per barel.

“Kami mempertimbangkan US$125 per barel, perkiraan jangka pendek kami untuk minyak mentah Brent, sebagai batas lunak untuk harga, meskipun harga bisa naik lebih tinggi apabila gangguan memburuk atau berlanjut untuk periode yang lebih lama,” tandasnya.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Kompas.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *