Indeks Dolar Loyo, Investor Beralih ke Emas

Indeks dolar AS sedikit melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Dolar melemah di tengah penguatan emas karena konflik Rusia-Ukraina.

Dolar agak melemah karena Presiden AS Joe Biden mengumumkan gelombang pertama sanksi terhadap Rusia sambil mengatakan dia berharap diplomasi masih tersedia.

Euro naik versus greenback setelah sebelumnya menyentuh level terendah sejak 14 Februari, sebagian didukung oleh harapan untuk pembicaraan dan data ekonomi yang menunjukkan semangat bisnis di Jerman meningkat pada Februari di semua sektor ke level tertinggi sejak Agustus.

Indeks dolar yang mengukur unit AS terhadap enam mata uang utama lainnya turun 0,1%, dengan euro menguat 0,2% menjadi 1,1333 dolar. Greenback berayun antara kenaikan sebanyak 0,1% dan penurunan 0,35% hari ini.

Rubel Rusia menguat 2,07% versus dolar di 78,76 setelah melemah ke 80,9275 per greenback, level yang terakhir terlihat pada November 2020. Sterling terakhir diperdagangkan pada 1,359 dolar, turun 0,06% hari ini.

Dolar sebelumnya menguat setelah data dari IHS Markit menunjukkan aktivitas bisnis AS pada Februari mendapatkan kembali kecepatannya karena hambatan dari lonjakan kasus COVID-19 selama musim dingin surut.

Namun, data lain menunjukkan kepercayaan konsumen AS turun untuk bulan kedua berturut-turut pada Februari.

Setelah awalnya menguat terhadap dolar, mata uang safe haven seperti franc Swiss dan yen Jepang mengembalikan keuntungan terhadap greenback. Dolar naik 0,6% terhadap franc Swiss sementara yen melemah 0,29%.

 

 

 

 

Sumber : okezone.com
Gambar : Ekonomi.okezone

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *