Inggris Deteksi Kasus Demam Lassa, Pertama Setelah 10 Tahun

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengatakan negaranya mendeteksi dua kasus demam lassa, Rabu (9/2). Ini merupakan pertama kali Inggris mendeteksi demam lassa setelah lebih dari satu dekade.

UKHSA juga mengumumkan ada kemungkinan kasus demam lassa ketiga di Inggris dan tengah diinvestigasi.

Sementara itu, ketiga kasus ini berasal dari keluarga yang sama di wilayah Timur England. Ketiganya juga berhubungan dengan kunjungan ke Afrika Barat bau-baru ini.

“Kasus demam Lassa jarang ditemukan di Inggris, dan itu tidak menyebar dengan mudah di antara orang-orang. Risiko keseluruhannya pada publik sangat rendah,” kata kepala penasihat medis di UKHSA, Dr. Susan Hopkins, dalam sebuah pernyataan, Rabu (9/2), dikutip dari ABC News.

“Kami sedang mengontak individu yang sempat melakukan kontak erat dengan kasus, sebelum infeksi mereka terkonfirmasi, untuk memberikan penilaian, dukungan, dan anjuran yang sesuai,” lanjutnya.

Mengutip The Guardian, Inggris hanya mendeteksi delapan kasus demam Lassa sejak 1980, sebelum kasus ini tercatat. Dua kasus terakhir Inggris terjadi pada 2009.

Meski demikian, tidak ada bukti penularan lanjutan dari kasus-kasus demam Lassa di Inggris.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), demam Lassa merupakan penyakit virus akut yang disebabkan oleh virus Lassa.

Orang bisa tertular virus ini lewat makanan ataupun barang yang terkontaminasi oleh urine atau feses tikus yang terinfeksi di wilayah Afrika Barat.

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *