Dolar AS Tertekan 2 Mata Uang Ini

Mata uang euro, dolar Australia dan mata uang lainnya pulih terhadap dolar AS pada akhir perdagangan Rabu atau Kamis pagi, 23 Desember 2021. Hal ini karena para pedagang berubah lebih positif tentang prospek ekonomi, bahkan ketika kasus Omicron meroket dan investor bersiap untuk menghadapi lebih banyak volatilitas.

Selera risiko telah meningkat ketika pasar diguncang oleh pembatasan pemerintah-pemerintah terkait dengan penyebaran varian Omicron, dan setelah Senator AS Joe Manchin mengatakan dia tidak akan mendukung paket pengeluaran fiskal baru.

“Dolar melemah karena dorongan penghindaran risiko (risk-off) terus surut,” analis Brown Brothers, Harriman dikutip dari Mediaindonesia.com, Kamis, 23 Desember 2021.

Dia menambahkan, dunia dalam periode konsolidasi untuk saat ini mengingat kurangnya penggerak baru yang besar.

Mata uang dolar AS merosot 0,19 persen terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya menjadi 96,257. Namun, indeks dolar tetap mendekati level tertinggi satu setengah tahun di 96,938 yang dicapai pada 24 November 2021, di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga daripada banyak bank sentral lainnya.

Data menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS melambat tajam pada kuartal ketiga di tengah meningkatnya infeksi covid-19, tetapi aktivitas telah meningkat, menempatkan ekonomi di jalur untuk mencatat kinerja terbaiknya tahun ini sejak 1984. Euro terakhir naik 0,18 persen pada USD1,1310.

Dolar Australia yang sensitif terhadap risiko menguat 0,59 persen menjadi USD0,7196. Greenback merosot 0,69 persen terhadap krona Norwegia menjadi 8,8770.

Mata uang Norwegia telah diuntungkan dari kenaikan harga minyak dan gas serta memiliki musim yang positif untuk minggu-minggu sekitar Natal.

Poundsterling terangkat 0,44 persen menjadi USD1,3327, meskipun data menunjukkan ekonomi Inggris tumbuh lebih lambat dari yang diperkirakan sebelumnya pada periode Juli-September 2021.

Minggu-minggu di kedua sisi Natal biasanya volatilitas rendah untuk mata uang dan kelas aset lainnya, analis di ING mengatakan, meskipun tahun ini beberapa kecenderungan musiman akan beragam dengan varian Omicron yang mengancam untuk memaksa pembatasan baru dan pasar masih memproses seminggu penuh keputusan bank-bank sentral utama.

Mata uang lira Turki stabil dan mempertahankan kenaikannya baru-baru ini setelah bergerak seperti roller coaster, bangkit kembali dari rekor terendah karena langkah baru Presiden Turki Tayyip Erdogan untuk menjaga tabungan warga Turki dari volatilitas.

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Bisnis.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *