Lonjakan Inflasi Kian Mengkhawatirkan, Emas Dunia Lanjutkan Penguatan

Emas dunia kembali menguat pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Harga emas naik mendekati level tertinggi lima bulan yang disentuh pada sesi sebelumnya, setelah data harga-harga konsumen AS yang kuat mendorong lonjakan logam mulia yang dilihat sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

Mengutip Antara, Jumat, 12 November 2021, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, melonjak USD15,6 atau 0,84 persen menjadi USD1,863,90 per ons. Harga emas menetap di level tertinggi sejak 14 Juni dan memperpanjang kenaikan untuk hari keenam berturut-turut.

Sehari sebelumnya, Rabu, 10 November, emas berjangka bertambah sebanyak USD17,5 atau 0,96 persen menjadi USD1.848,30, setelah terdongkrak sebanyak USD2,8 atau 0,15 persen menjadi USD1,830,80 pada Selasa, 9 November, dan menguat sebanyak USD11,2 atau 0,62 persen menjadi USD1.828,00 pada Senin, 8 November.

“Pasar ketakutan oleh data Indeks Harga Konsumen (IHK) kemarin yang masuk setinggi itu. Para pedagang melihat emas sebagai aset pengaman, sebagai lindung nilai terhadap risiko inflasi ini,” kata Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures Bob Haberkorn.

Emas melonjak

Emas melonjak pada Rabu, 10 November, dan mencapai level tertinggi sejak pertengahan Juni, setelah data menunjukkan harga-harga konsumen AS naik pada laju tercepat mereka dalam 31 tahun pada Oktober, menggarisbawahi tanda-tanda inflasi dapat tetap tinggi hingga 2022.

“Angka yang kita lihat kemarin bisa menjadi dorongan kembali hingga mencapai USD1.900 per ons untuk emas,” kata Haberkorn, menambahkan pasar tidak percaya kenaikan suku bunga adalah kemungkinan sekarang.

Pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga cenderung mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak membayar bunga.

Emas telah mencapai tertinggi baru selama beberapa sesi terakhir setelah bank-bank sentral utama mengindikasikan pekan lalu suku bunga akan tetap rendah dalam waktu dekat, dengan Federal Reserve mempertahankan pendiriannya bahwa inflasi hanya sementara.

Namun, sejak itu, pejabat Fed telah menyuarakan kekhawatiran tentang inflasi yang bertahan lebih lama. “Sementara narasi telah berkembang setelah pertemuan FOMC pekan lalu bahwa The Fed akan melihat melalui angka inflasi yang tinggi angka-angka ini (data IHK) cukup panas untuk mengguncang pasar,” kata Analis Saxo Bank Ole Hansen dalam sebuah catatan.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 52,9 sen atau 2,14 persen, menjadi USD25,301 per ons. Sedangkan platinum untuk pengiriman Januari naik sebanyak USD17,5 atau 1,62 persen menjadi USD1.094,5 per ons.

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : HerStory

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *