Waswas Banjir Lagi, Warga Pejaten Timur Siaga Kemasi Barang

Warga RT 5, RW 8 Kelurahan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan yang tempo hari terdampak banjir kiriman hingga tinggi sekitar 2 meter merasa khawatir terjadi banjir susulan. Apalagi, pagi ini turun hujan lagi, dan sekitar per pukul 10.00 WIB cukup deras terpantau di lokasi tersebut.

Salah satu warga, Zulaikha mengaku was-was meskipun banjir sudah surut. Sebab, cuaca di Jakarta tampak mendung dan sewaktu-waktu banjir kiriman dari Sungai Ciliwung bisa membuat rumahnya terendam.

“(Cuaca mendung) was-was juga sih,” kata Zulaikha saat ditemui di teras rumahnya, Selasa (9/11) pagi.

Zulaikha mengaku sudah memindahkan semua barang-barangnya ke lantai dua. Ia juga telah mengemas pakaian untuk dibawa mengungsi jika banjir kembali terjadi.

Menurut Zulaikha, banjir kiriman yang menerjang beberapa wilayah rukun warga (RW) di Pejaten Timur pada Minggu malam hingga Senin pagi merupakan banjir kiriman. Saat itu, di tempat tinggalnya tidak diguyur hujan.

Zulaikha mengaku akan mengungsi jika banjir kembali merendam Pejaten Timur. Sebab, air pernah setinggi dadanya meski sudah mengungsi di lantai 2 rumahnya.

“Barang-barang di atas semuanya. Dibungkusin semua, sudah rapi. Takut, kalau siaga 1 kan sampai atas (airnya hingga ke lantai 2), atas sana sampai di atas setengah dada,” tuturnya.

Hal yang sama juga dilakukan Sumarni. Warga Pejaten Timur yang bagian belakang rumahnya jebol saat Sungai Ciliwung meluap kemarin ini juga sudah memindahkan barang-barangnya ke bagian atas lantai 2.

Sumarni juga menyiapkan pakaian ganti dan alat salat untuk dibawa mengungsi jika sewaktu-waktu banjir kembali merendam rumahnya.

“Saya (orang dewasa) sendirian, kalau sendirian gimana? Ya sudah saya beresin, saya naikin ke atas, saya pergi ke depan,” kata Sumarni.

“Cuman saya bawa alat salat. Sajadah sehelai, mukena, baju. Surat-surat sudah dititipin, yang penting kan surat-surat kalau ada apa-apa kan gampang,” tambahnya.

Sumarni mengaku saat banjir ia tidak pernah bertahan di rumah. Menurutnya, almarhum suaminya telah berpesan agar mengungsi ke dataran yang lebih tinggi saat banjir.

Hal itu bukan tanpa alasan. Sebab, keluarganya pernah terjebak di rumah saat banjir. Karena itu, jika banjir datang, terlepas besar atau kecil, ia akan tetap mengungsi bersama cucunya.

“Saya sudah nggak ada apa-apa bodo amat dah. TV saya buang, kulkas saya buang…yang penting saya amanin diri saya saja, cucu saya. Saya nggak punya ini itu, bodo amat, losin (lepasin) saja,” ujarnya.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, pada Selasa (9/11) pagi beberapa warga tampak masih membersihkan rumah mereka dari lumpur yang dibawa banjir. Beberapa perlengkapan rumah tangga seperti kasur tampak dijemur.

Beberapa petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) tampak membersihkan area pemukiman warga. Mereka membawa sampah yang telah dikumpulkan di dalam karung dan sebuah kasur yang basah ke atas mobil bak terbuka.

Sebelumnya, banjir kiriman setinggi 2 meter merendam beberapa RW di Kelurahan Pejaten Timur. Lurah Pejaten Timur, Mohamad Rasyid mengatakan beberapa RW yang terdampak antara lain, RW 5, 6, 7, dan 8 dengan jumlah penduduk terdampak sekitar 500 orang.

“Itu sekitar 500-an warga dari empat RW itu,” kata Rasyid sebagaimana dikutip dari , Senin (8/11).

Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) DKI Jakarta, hingga Senin (8/11) pukul 09.00 WIB sebanyak 67 RT masih terendam banjir. Lokasi 67 RT itu tersebar di sejumlah kecamatan di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.

Per hari ini, BPBD DKI melansir peringatan dari BMKG mengenai peringatan dini waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta Timur pada sore dan malam hari.

Sementara di pintu-pintu air, diketahui per pukul 9.00 WIB hampir semua masih berstatus normal/siaga 4, hanya pintu air Pasar Ikan yang terpantau siaga/siaga 2.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *