Surplus Neraca Dagang Angkat Rupiah ke Rp14.255 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.225 per dolar AS pada Kamis (16/9) pagi. Posisi ini menguat 17 poin atau dari Rp14.242 per dolar AS pada Kamis (16/9).

Rupiah menguat bersama beberapa mata uang Asia lainnya, seperti baht Thailand positif 0,02 persen, yuan China naik 0,02 persen, ringgit Malaysia naik 0,03 persen, dan dolar Hong Kong positif 0,01 persen.

Namun, won Korea Selatan menguat 0,18 persen, yen Jepang menguat 0,05 persen, peso Filipina 0,02 persen, dan dolar Singapura 0,01 persen.

Sementara mata uang utama negara maju bergerak variasi. Dolar Australia menguat 0,02 persen, dolar Kanada minus 0,02 persen, dan poundsterling Inggris menguat 0,01 persen.

Sedangkan franc Swiss melemah 0,2 persen, rubel Rusia 0,02 persen. Sedangkan euro Eropa tidak bergerak alias stagnan.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan rekor surplus neraca perdagangan RI senilai US$4,74 miliar pada Agustus 2021 memberi angin segar bagi penguatan rupiah pagi ini.

“Kenaikan surplus neraca perdagangan Indonesia yang cukup tinggi dari bulan memberikan angin segar untuk penguatan rupiah hari ini,” katanya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (16/9) pagi.

Di sisi lain, wacana tapering di akhir tahun masih menjadi ganjalan untuk penguatan nilai tukar lain terhadap dolar AS, termasuk rupiah. Menurut dia, belum ada hasil data ekonomi AS yang menghapus kemungkinan pelaksanaan tapering di akhir tahun ini.

Karena itu, hari ini ia memproyeksikan rupiah bakal menguat ke arah Rp14.220-Rp14.260 terhadap dolar AS.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : RIAUREVIEW.COM

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *