Emas Dunia Curi Panggung Kemenangan dari Dolar AS

Harga emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange bergerak naik pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB). Kondisi itu terjadi karena dolar Amerika Serikat (USD) terpantau berada di area pelemahan.

Mengutip Antara, Selasa, 24 Agustus 2021, kontrak emas teraktif untuk pengiriman Desember naik USD22,3 atau 1,25 persen menjadi USD1,806,3 per ons. Perak untuk pengiriman September naik 54,4 sen atau 2,35 persen menjadi USD23,656 per ons. Platinum untuk pengiriman Oktober naik USD19,9 atau dua persen menjadi USD1.014,1 per ons.

Analis pasar mencatat bahwa kekhawatiran atas varian delta dari virus covid-19 dan penularannya mengguncang Wall Street, dan mungkin mendorong perpindahan ke emas sebagai tempat investasi yang aman. Investor juga menunggu berita dari simposium kebijakan moneter Jackson Hole tahunan Federal Reserve akhir pekan ini untuk dijadikan sebagai panduan pasar.

Data ekonomi yang dirilis pada hari Senin beragam. Indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur terbaru dari IHS Markit berada di 61,2 di Agustus, turun dari 63,4 di bulan Juli; dan data IHS Markit terbaru untuk PMI jasa berada di 55,2 di Agustus, turun dari 59,9 di Juli.

The National Association of Realtors melaporkan bahwa penjualan rumah di AS naik dua persen dari Juni ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 5,99 juta unit pada Juli, mengalahkan perkiraan.

Di sisi lain, Bursa saham Amerika Serikat ditutup naik pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), didukung oleh penguatan di sektor energi. Namun, para investor tetap memperhatikan adanya lonjakan kasus infeksi covid-19 yang bisa mengganggu pemulihan ekonomi.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 215,63 poin atau 0,61 persen menjadi 35.335,71. Sedangkan indeks S&P 500 bertambah 37,86 poin atau 0,85 persen menjadi 4.479,53. Indeks Komposit Nasdaq naik 227,99 poin atau 1,55 persen menjadi 14.942,65.

Sebanyak tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor energi melonjak 3,77 persen, memimpin kenaikan. Sementara sektor utilitas tergelincir 1,32 persen, merupakan kelompok berkinerja terburuk.

Perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS sebagian besar diperdagangkan lebih tinggi, dengan sembilan dari 10 saham teratas berdasarkan bobotnya di indeks S&P US Listed Tiongkok 50 mengakhiri hari dengan catatan optimistis.

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Pikiran Rakyat

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *