Akhirnya! Kurs Dolar Australia Lebih Murah dari Singapura

Untuk pertama kalinya dalam 8 bulan terakhir, nilai tukar dolar Australia terhadap rupiah kembali lebih murah dibandingkan dolar Singapura. Kedua mata uang tersebut sebenarnya sedang dalam tren turun melawan rupiah, tetapi penurunan dolar Singapura jauh lebih kecil.

Melansir data Refinitiv, pada pukul 11:03 WIB, AU$ 1 setara Rp 10.632,44, dolar Australia melemah 0,38% di pasar spot. Di saat yang sama, dolar Singapura diperdagangkan di kisaran Rp 10.644,47/SG$, atau melemah kurang dari 0,1%. Kali terakhir dolar Australia lebih murah dari dolar Singapura yakni pada November 2020 lalu.

Jika dilihat sejak pertengahan April lalu, dolar Australia sudah anjlok lebih dari 5,5%. Sementara dolar Singapura hanya 2,6%.

Lockdown yang dilakukan di Sidney, Melbourne dan South Australia menjadi pemicu kemerosotan tajam dolar Australia. Sebab, perekonomian Negeri Kanguru diprediksi akan melambat di kuartal III-2021, bahkan berisiko mengalami kontraksi.

Berbalik arahnya perekonomian membuat pelaku pasar memperkirakan bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) batal mengurangi nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE).

RBA saat ini menggelontorkan program pembelian aset (Quantitative Easing/QE senilai AU$ 5 miliar per pekan, dan akan berakhir pada September mendatang.

“Yield obligasi bergerak turun bukan naik akibat pengetatan lockdown di dua negara bagian yang penting untuk perekonomian, hal tersebut memicu perdebatan RBA akan menunda mengurangi nilai QE di bulan September,” kata Magdalene Teo, analis dari Julius Baer, sebagaimana dikutip poundsterling live, Kamis (22/7/2021).

Dalam rapat kebijakan moneter bulan ini, RBA memutuskan memperpanjang QE tersebut dengan mengurangi nilai pembelian menjadi AU$ 4 miliar per pekan. RBA juga memutuskan mempertahankan suku bunga di rekor terendah 0,1%.

Dengan kondisi perekonomian global yang memburuk tersebut, RBA diperkirakan akan tetap melakukan program QE senilai AU$ 5 miliar bukan US$ 4 miliar.

“Media terpercaya melaporkan jika RBA akan memikirkan kembali pengurangan nilai QE sebab beberapa kota besar masih melakukan lockdown. Semakin lama lockdown, maka QE saat ini senilai AU$ 5 miliar sepertinya akan diperpanjang hingga beberapa bulan ke depan,” kata Richard Franulovich, kepala strategi di Westpac, sebagaimana dilansir poundsterling live.

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : CNBC Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *