Dolar AS Rebound di Tengah Perdebatan The Fed soal Inflasi

Dolar AS berakhir menguat pada perdagangan Rabu, karena perdebatan dua pejabat Federal Reserve. Disampaikan bahwa tingginya laju inflasi AS akan bertahan lebih lama dari yang diantisipasi. Tapi sebelumnya, Ketua Fed Jerome Powell mengecilkan soal tekanan harga yang meningkat tersebut.

Gubernur Fed distrik Atlanta Raphael Bostic mengatakan, dengan pertumbuhan ekonomi AS melonjak sekitar 7% tahun ini, laju inflasi pun jauh di atas target Fed sekira 2%. Oleh karena itu, dirinya memperkirakan bahwa suku bunga The Fed perlu dinaikan pada akhir 2022.

Namun beda lagi dengan pernyataan Gubernur Bostic dan Fed Michelle Bowman. Disampaikan bahwa sebagian besar setuju bahwa kenaikan harga baru-baru ini akan terbukti sementara, sehingga merasa perlu waktu lebih lama menyesuaikan kebijakan.

Indeks dolar pun naik 0,06% menjadi 91,798, tetapi masih bertahan di bawah level tertinggi 92,408 yang dicapai pada perdagangan Jumat lalu.

Dolar AS juga melemah di perdagangan Rabu dan mencapai sesi terendah setelah data penjualan rumah baru di AS turun ke level terendah pada Mei. Hal ini karena harga rata-rata rumah yang baru dibangun melonjak di tengah bahan baku yang mahal, seperti kayu.

Data lain menunjukkan bahwa aktivitas pabrik AS naik ke rekor tertinggi di Juni.

Sementara itu, investor saat ini tengah fokus pada data inflasi harga produsen yang dirilis Jumat. Dengan rilis lainnya termasuk klaim pengangguran pada hari Kamis dan belanja konsumen pada Jumat.

Euro turun 0,11% menjadi USD1,1929. Yen Jepang jatuh setelah data menunjukkan aktivitas pabrik berkembang pada laju paling lambat dalam empat bulan di Juni.

Di sisi lain, bitcoin naik sekitar 2,78% pada level USD33.467. Di mana sebelumnya turun ke level USD28.600 pada hari Selasa.

 

 

 

 

 

Sumber : okezone.com
Gambar : Grid.ID

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *