Pasar Abaikan Inflasi AS, Rupiah Berotot ke Rp14.234

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.2234 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Jumat (11/6) pagi. Posisi tersebut menguat 0,09 persen dibandingkan posisi Kamis (10/6) sore di level Rp14.247 per dolar AS.

Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia perkasa terhadap dolar AS. Kondisi ini ditunjukkan oleh dolar Singapura naik 0,11 persen, dolar Taiwan menguat 0,2 persen, won Korea Selatan bertambah 0,34 persen, dan peso Filipina naik 0,08 persen.

Selanjutnya, yuan China naik 0,10 persen, ringgit Malaysia menguat 0,13 persen, dan bath Thailand naik 0,10 persen. Sedangkan, yen Jepang turun 0,05 persen dan rupee India melemah 0,11 persen.

Sementara itu, mata uang di negara maju tampak bergerak bervariasi di hadapan dolar AS. Tercatat, poundsterling Inggris turun 0,01 persen dan dolar Australia melemah 0,03 persen. Namun, dolar Kanada berhasil naik 0,05 persen bersama franc Swiss bertambah 0,06 persen.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra menuturkan penguatan rupiah dipengaruhi oleh keyakinan pasar bahwa kenaikan inflasi AS hanya berlangsung sementara. Karenanya, pasar tidak khawatir bank sentral AS, The Fed akan mengetatkan kebijakan moneternya.

“Hari ini rupiah kemungkinan bisa menguat karena pasar tidak mengkhawatirkan perubahan kebijakan moneter AS ke arah yang lebih ketat meskipun data inflasi AS semalam menunjukkan kenaikan 5 persen,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.

Departemen Tenaga Kerja mengumumkan Indeks Harga Konsumen (IHK) AS mengalami inflasi sebesar 5 persen secara tahunan pada Mei 2021. Angka ini jauh di atas perkiraan pasar yakni 4,7 persen, sekaligus inflasi tertinggi sejak 1992 lalu.

Dari dalam negeri, lanjutnya, penjualan ritel mengalami pertumbuhan signifikan pada April 2021. Kondisi ini menjadi katalis positif bagi rupiah.

Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan ritel yang tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) berada di 220,4 pada April 2021. Angka IPR naik 17,3 persen dibandingkan bulan sebelumnya dan menguat 15,6 persen dari April 2020.

“Rupiah berpotensi menguat ke kisaran Rp14.200 per dolar AS, dengan potensi resisten di kisaran Rp14.280 per dolar AS,” ujarnya.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *