IHSG Bangkit, Saham Bank Kakap Diborong Investor

Mayoritas saham bank-bank besar atau bank BUKU IV (bank dengan modal inti di atas Rp 30 Triliun) kembali menguat ke zona hijau pada awal perdagangan Kamis (22/4/2021).

Penguatan ini terjadi setelah pada Rabu (21/4) saham-saham tersebut cenderung ditutup ambles.

Berikut gerak saham-saham bank besar, mengacu pada data Bursa Efek Indonesia (BEI) pukul 9.17 WIB.

1. Bank Danamon Indonesia (BDMN), saham +1,15%, ke Rp 2.630, transaksi Rp 275 juta

2. Bank Pan Indonesia (PNBN), +0,51%, ke Rp 990, transaksi Rp 21 Juta

3. Bank Negara Indonesia (BBNI), +0,43%, ke Rp 5.800, transaksi Rp 11 M

4. Bank Central Asia (BBCA), +0,41%, ke Rp 30.950, transaksi Rp 54 M

5. Bank Permata (BNLI), 0,00%, ke Rp 2.200, transaksi Rp 21 Juta

6. Bank Cimb Niaga (BNGA), 0,00%, ke Rp 1.015, transaksi Rp 360 Juta

7. Bank Rakyat Indonesia (BBRI), -0,24%, ke Rp 4.220, transaksi Rp 71 M

Berdasarkan daftar di atas, dari 8 saham bank besar, 5 di antaranya berhasil menguat, sementara dua saham stagnan dan satu terkoreksi.

Saham-saham bank besar tampaknya cenderung dijual investor setidaknya sejak sepekan dan sebulan belakangan.

Adapun saham BDMN menjadi yang paling naik, yakni 1,15% ke Rp 2.630/saham. Nilai transaksi BDMN sebesar Rp 275 juta.

Sama seperti sejumlah saham bank lainnya, BDMN berhasil rebound dari penutupan kemarin (21/4), ketika turun 0,76% ke Rp 2.600/saham.

Di tempat kedua dan keempat ada duo saham bank pelat merah, BMRI dan BBNI.

BMRI terdongkrak 0,82% ke Rp 6.175/saham dan BBNI terapresiasi 0,43% ke Rp 5.800/saham. Asing tercatat masuk ke BMRI dengan nilai beli bersih Rp 6,01 miliar.

BMRI berhasil memutus tren pelemahan selama tiga hari beruntun, atau sejak Senin (19/4). Dalam sepekan saham ini masih tertekan 1,59% dan dalam sebulan ambles 3,89%.

Setali tiga uang BBNI juga berhasil kembali ke zona penguatan hari ini, setelah kemarin ambles 2,53% ke Rp 5.775/saham.

Dalam seminggu terakhir BBNI jatuh 3,35%, sementara dalam sebulan terkoreksi 2,94%.

Saham emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di bursa, BBCA, juga akhir berhasil lepas dari zona merah hari ini, setelah 5 hari beruntun anjlok.

Pagi ini, BBCA naik 0,41% ke Rp 30.950/saham dengan nilai transaksi Rp 54 miliar. Sama seperti yang lainnya, dalam seminggu belakangan BBCA masih merosot 1,43% dan dalam sebulan terpelanting sebesa 3,80%.

Adapun saham bank pelat merah lainnya, BBRI, malah turun 0,24% ke Rp 4.220/saham. Praktis, BBRI memperpanjang tren pelemahan menjadi tiga hari beruntun.

Dalam sepekan BBRI anjlok 4,54% dan dalam sebulan ambles 9,85%.

Adapun sentimen terbaru terkait dengan keputusan Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga.

Dilansir CNBC Indonesia, Selasa (20/4/2021), BI memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50%, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dari dampak masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, meskipun perkiraan inflasi masih tetap rendah.

“Untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional lebih lanjut, Bank Indonesia mengoptimalkan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial akomodatif serta mempercepat digitalisasi sistem pembayaran,” ujarnya Selasa (20/4/2021).

 

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Katadata

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *