Kerja Sama Indonesia-Prancis Tetap Kuat di Tengah Pandemi

KBRI Paris bersama MEDEF Internasional Prancis telah melakukan promosi investasi guna menarik kembali investasi asing dari Prancis ke Indonesia pascapandemi virus korona (covid-19). Promosi ini disampaikan dalam acara Indonesia Infrastructure Investment Forum (IIIF) yang berlangsung secara daring pada Selasa 30 Juni.

“Pandemi covid-19 telah mengubah hidup kita secara total. Kita dituntut untuk keluar dari zona nyaman, tidak business as usual, serta harus lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan dan memanfaatkan peluang usaha baru,” sebut Duta Besar Indonesia untuk Prancis, Arrmanatha Nasir.

“Tuntutan ini sejalan dengan tujuan acara ini, untuk mengajak komunitas pengusaha Prancis keluar dari zona nyaman pasar mereka, kreatif dan inovatif dalam menangkap dan manfaatkan peluang pasar di Indonesia,” sambungnya.

Dubes RI menjelaskan, walau pandemi covid-19 masih mengancam, semangat kerja sama Indonesia dan Prancis tetap kuat. Saat ini, kedua negara sedang memfinalisasi kesepakatan Defense Cooopertion Agreement dan Plan of Action untuk merevitalisasi kerja sama strategis Indonesia-Prancis.

Lebih lanjut, Dubes RI menerangkan bahwa kedua perjanjian direncanakan untuk ditanda tangani pada paruh kedua 2020. “Dengan fokus mendorong kerja sama di bidang ekonomi, diharapkan perjanjian tersebut dapat membuka peluang yang lebih besar bagi komunitas bisnis Prancis dan Indonesia,” tutur Dubes RI.

Semangat kerja sama Indonesia-Prancis selama pandemi covid-19 juga dapat dilihat dari kerja sama AFD (Badan Pembangunan Prancis) dan PT SMI yang menandatangani kerja sama senilai EUR150 juta (Rp2,4 triliun) untuk proyek infrastruktur hijau dan pembangunan infrastruktur kesehatan.

AFD juga telah melakukan kerja sama dengan Pemerintah Indonesia senilai EUR300 juta (Rp4,8 triliun) untuk mendukung mitigasi dampak covid-19 dan pemulihan ekonomi. Selain itu, beberapa perusahaan Prancis seperti Decathlon, L’Oréal, dan Michelin juga aktif mendukung upaya mitigasi covid-19 di Indonesia lewat kerja sama dengan Gugus Tugas Covid-19.

Kerja sama kedua negara yang terus berkembang pada saat pandemi merupakan refleksi hubungan bilateral yang semakin matang, yang pada 2020 memasuki usia ke-70.

Dubes RI menyebutkan bahwa Indonesia memberikan peluang besar bagi perusahaan Prancis untuk berbisnis di Tanah Air, khususnya untuk di sektor prioritas seperti energi, transportasi, maritim dan proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Ia juga menekankan bahwa Indonesia bukan hanya pasar paling besar di Asia Tenggara, namun juga merupakan bagian dari pasar tunggal dan basis produksi bersama ASEAN dan RCEP.

Selain itu, Pemerintah Indonesia juga memiliki komitmen kuat untuk terus melakukan reformasi ekonomi dan birokrasi untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif, serta untuk memfasititasi dan memberikan insentif bagi investor asing. Semua ini, diharapkan menjadi pertimbangan bagi peruhasaan Prancis yang ingin merelokasi ke Indonesia.

Seolah menegaskan pernyataan tersebut, sebanyak 75 perusahaan Prancis yang bergerak di bidang energi, maritim, perbankan dan investasi, dirgantara, transportasi, otomotif, dan pertahanan, turut berpartisipasi dalam forum virtual dimaksud.

Hadir sebagai pembicara dalam IIIF kali ini adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Dalam paparannya, Menko Ekonomi menegaskan bahwa guna melakukan mitigasi dampak covid-19, Pemerintah Indonesia mengeluarkan paket stimulus ekonomi, yang didukung oleh kebijakan industri 4.0, peningkatan fintech, peningkatan transformasi digital serta penyiapan Omnibus law untuk mendukung penciptaan iklim usaha yang kondusif dan menciptakan lapangan kerja.

Deputi Menteri PPN bidang Pembangunan Infrastruktur menawarkan 41 proyek besar senilai USD439,98 miliar sampai tahun 2024 di sektor transportasi, listrik, jaringan gas, logistik dan eco-city, termasuk proyek-proyek ibu kota baru. Deputi Menteri PPN mengundang pengusaha Prancis, termasuk sektor UKM, untuk memanfaatkan potensi usaha Indonesia.

Dalam masa Covid-19, Indonesia merupakan 1 dari 3 negara yang diprediksi masih menunjukkan pertumbuhan positif. Negara lainnya yaitu India dan Tiongkok.

Pengusaha Prancis menunjukkan ketertarikan besar pada potensi investasi di Indonesia. Pada sesi tanya jawab, mereka mengajukan berbagai pertanyaan kepada para pembicara, utamanya terkait rencana implementasi omnibus law, pemindahan ibu kota, insentif bagi investor asing, digitalisasi proses administrasi, serta detail terkait 89 proyek strategis nasional.

Indonesia dapat memanfaatkan berbagai kepakaran, teknologi dan pendanaan dari Prancis untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional pascapandemi covid-19. Penyelengaraan IIIF 2020 telah mendekatkan kebutuhan pembangunan Indonesia dengan pasokan kemampuan teknologi dan permodalan perusahaan Prancis yang ingin berinvestasi ke Indonesia. Indonesia siap memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi pengusaha asing dalam berinvestasi di Indonesia.

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : apahabar.com

 

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *