Pernyataan The Fed Lambungkan Emas ke Rp893 Ribu per Gram

Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam berada di posisi Rp893 ribu per gram pada Kamis (11/6). Posisi tersebut naik Rp12 ribu dari Rp881ribu per gram pada Rabu (11/6).

Begitu pula dengan harga pembelian kembali (buyback) naik Rp15 ribu per gram dari Rp769 ribu menjadi Rp784 ribu per gram pada hari ini.

Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp476,5 ribu, 2 gram Rp1,72 juta, 3 gram Rp2,56 juta, 5 gram Rp4,24 juta, 10 gram Rp8,42 juta, 25 gram Rp20,93juta, dan 50 gram Rp41,79 juta. Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp83,51 juta, 250 gram Rp208,51 juta, 500 gram Rp416,82 juta, dan 1 kilogram Rp833,6 juta.

Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Sementara harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX berada di posisi US$1.740,6 per troy ons atau tumbuh 1,16 persen. Sebaliknya, harga emas di perdagangan spot terkoreksi 0,39 persen menjadi US$1.731,84 per troy ons pada pagi ini.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan harga emas berpotensi bertahan di zona hijau hari ini. Sikap bank sentral AS (The Fed) yang menahan suku bunga acuan dalam waktu dekat memberikan tekanan untuk aset berisiko, khususnya dolar Amerika Serikat (AS).

” The Fed mengatakan tidak akan menaikkan suku bunga dan tetap mendukung pembelian obligasi hingga 2022. Pernyataan ini mengindikasikan ekonomi AS masih akan melemah dalam waktu yang cukup lama,” ungkap Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Selain itu, The Fed juga melihat ekonomi global belum akan pulih dalam dalam waktu dekat. Mayoritas investor kini mewaspadai gelombang kedua penyebaran virus corona di negara yang telah melonggarkan kebijakan pembatasan di ruang publik.

“Ini memberikan sentimen negatif ke aset berisiko dan pelaku pasar mengalihkannya ke aset aman seperti emas,” terang dia.

Dengan sentimen ini, harga emas diramalkan betah di area US$1.700 per troy ons. Tepatnya, Ariston menyebut emas akan bergerak dalam rentang support US$1.710 per troy ons dan resistance US$1.750 per troy ons.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : AyoSemarang.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *