Mulan Diprediksi Masih Bisa Raih Rp1,2 T di Amerika Utara

Terlepas dari kekhawatiran wabah virus corona Covid-19 dapat memengaruhi pendapatan film di seluruh dunia, film Mulan diperkirakan bakal memiliki penjualan tiket pekan debut yang solid di pasar Amerika Utara.

Variety mengabarkan, berdasarkan prediksi awal, produksi ulang versi live action itu harus mengumpulkan US$85 juta atau setara dengan Rp1,2 triliun ketika debutnya di bioskop AS pada 27 Maret nanti.

Beberapa layanan survei bahkan memperkirakan bahwa jumlahnya bisa mencapai di atas US$90 juta. Perkiraan ini berdasarkan capaian Aladdin yang mencapai US$91,5 juta pada Mei 2018.

Mulan menelan biaya produksi US$200 juta yang mengindikasikan butuh dukungan penjualan dari pasar internasional demi Disney menghasilkan keuntungan.

Namun target di pasar internasional itu menjadi terganggu mengingat China yang diharapkan menjadi penyokong kesuksesan Mulan, masih menutup 70 ribu bioskop karena wabah virus corona Covid-19.

Hingga saat ini, kawasan Amerika Utara menjadi salah satu pasar besar film di dunia yang masih belum terancam dengan keberadaan wabah virus corona yang sudah menginfeksi sejumlah negara.

Meski virus corona telah melemahkan bisnis film di China, Korea Selatan, dan India, Disney masih belum memiliki rencana mengubah tanggal rilis Mulan.

Variety menyebut juru bicara rumah produksi film anak-anak itu hanya mengatakan film yang diangkat dari legenda masyarakat Tiongkok itu akan dibuka di pasar internasional tertentu pada kemudian hari.

Hal tersebut berbeda dengan film ke-25 James Bond, No Time to Die, yang telah memutuskan untuk menunda perilisan dari yang sebelumnya pada April menjadi November. Selain Bond, tidak ada film besar lain yang memiliki rencana untuk menunda atau mengubah rencana rilis.

Seperti versi animasi aslinya, Mulan fokus pada seorang perempuan yang menyamar menjadi pria. Hal itu ia lakukan untuk menggantikan ayahnya yang sudah lanjut usia karena mesti bertugas di ketentaraan.

Mulan yang dibintangi aktris China Liu Yifei dan disutradarai Niki Caro ini menjadi produksi live-action pertama Disney yang diberi rating dewasa karena adegan kekerasan.

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *